Optimis Fed Melunak, Wall Street Ngacir di Awal Pekan

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa utama Amerika Serikat (AS) Wall Street mengawali perdagangan pada pekan ini di zona hijau. Indeks menghijau di tengah harapan akan melunaknya kebijakan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

Read More

Pada awal perdagangan Senin (24/7/2023), indeks Dow Jones menguat 0,3% ke posisi 35.333,62, indeks Nasdaq naik 0,52% ke posisi 14.106,68 sementara indeks S&P 500 terapresiasi 0,45% ke posisi 4.556,12.

Menghijaunya Wall Street memperpanjang tren positif bursa AS.  Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (21/7/2023), indeks Dow Jones menguat 0,01% dan indeks S&P terapresiasi 0,03%. Namun, indeks Nasdaq melemah 0,22%.
Indeks DJIA bahkan menguat selama 10 hari perdagangan beruntun, terbaik sejak Agustus 2017.

The Fed akan menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa dan Rabu (25-26 Juli). Rapat FOMC pada bulan ini sangat ditunggu-tunggu karena menjadi “moment of the truth” atas ekspektasi pasar terhadap kebijakan The Fed.
Tak hanya keputusan suku bunga yang ditunggu tetapi publik hingga pelaku pasar juga menanti pernyataan atau sinyal kebijakan The Fed ke depan.

Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 99,8% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,25-5,5% pada bulan ini.

Namun, yang ingin ditunggu pasar adalah apakah The Fed memberi sinyal kapan pelonggaran kebijakan akan dilakukan. Pelaku pasar berekspektasi jika kenaikan suku bunga pada Juli akan menjadi yang terakhir pada tahun ini setelah inflasi AS jauh melandai.
Inflasi AS sudah jauh melandai ke 3% (year on year/yoy) pada Juni tahun ini, dari 9,1% (yoy) pada Juni tahun lalu.

Salah satu faktor yang kemungkinan membuat The Fed sulit melunak adalah masih panasnya data tenaga kerja AS. 

Jumlah pekerja AS yang mengajukan klaim pengangguran juga hanya turun 9.000 menjadi 228.000 pada pekan yang berakhir pada 15 Juli. Jumlah tersebut menjadi yang terendah dalam dua bulan. Jumlah tersebut juga lebih baik dibandingkan ekspektasi pasar yakni 242.000.

Klaim pengangguran yang hanya turun sedikit tersebut menunjukkan jika pasar tenaga kerja AS masih panas.

“Ada peluang jika The Fed akan menghentikan kenaikan pada September jika tidak ada lonjakan inflasi. Namun, The Fed sepertinya masih akan hati-hati,” tutur analis dari Standard Chartered, Steve Englander, dikutip dari CNBC International.

Selain keputusan The Fed, pergerakan bursa Wall Street hari ini dan pekan ini diperkirakan masih akan dipengaruhi oleh kinerja perusahaan.
Sebanyak 40% emiten yang tercatat di indeks Dow Jones dan 30% indeks S&P akan menyampaikan kinerja keuangan pada pekan ini.

Di antaranya adalah tiga perusahaan raksasa yakni Alphabet, Meta Platforms, dan Microsoft.
Beberapa perusahaan farmasi dan minyak juga akan menyampaikan laporan keuangan pada pekan ini.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Baru Hijau Sehari, Wall Street Jeblok Lagi

(mae/mae)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts