Patrick Walujo Punya Jurus Kuncian Buat Kerek Saham GOTO

Jakarta, CNBC Indonesia – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) optimistis harga sahamnya dapat kembali merangkak naik.

Read More

Direktur Utama GoTo Patrick Sugito Walujo mengatakan kepercayaan diri itu seiring dengan upaya perseroan dalam memperbaiki kinerja keuangan.

Patrick mengaku ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga saham. Selain faktor eksternal seperti tren suku bunga, tren perusahaan teknologi, dan lainnya, perbaikan kinerja juga diharapkan dapat mendongkrak harga saham yang saat ini sedang tenggelam di bawah harga IPO.

“Lewat inovasi dan efisiensi, jadi dengan melakukan perbaikan-perbaikan kinerja, semoga harga saham kami bisa terus naik,” kata Patrick, dikutip Selasa (7/11/2023).

Saat ini, kata Patrick, Goto tengah berfokus pada pembenahan solvensi atau kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya pada saat jatuh tempo. Hal itu dilakukan dengan melakukan pemotongan biaya-biaya. 

Di tengah upaya penguatan kinerja, tantangan tahun ini juga terbilang berat. Kompetisi di sisi layanan berbagi tumpangan atau ride hailing kian membesar. Alhasil transaksi Gojek terus mengalami penurunan.

“Tapi kami tidak bisa terus mengecil nilai bisnisnya, karena jadi tidak relevan. Harus terus tumbuh dan mulai investasi lagi pada Oktober,” tuturnya.

Patrick membeberkan, ada tiga strategi GOTO dalam memenangkan kompetisi di dunia bisnisnya, di antaranya, memperluas jangkauan pasar, meningkatkan monetisasi, dan sinergi ekosistem sebagai keunggulan unik dibandingkan kompetisi.

Misalnya saja, Gojek menciptakan layanan GoCar Hemat, GoFood Mode Hemat, dan GoRide Transit. Terobosan ini sukses meningkatkan jumlah pesanan per jamnya hingga 36% melalui GoCar Hemat dan tiga kali lebih banyak di GoFood Mode Hemat. Selain itu, kini GoRide Transit sudah tersedia di 82 stasiun Jabodetabek.

Adapun pada hari ini saham GOTO naik 1,32% ke level Rp 77. Saham GOTO bergerak pada rentang Rp 73-Rp 78. Volume saham beredar sebanyak 4,32 miliar dengan kapitalisasi pasar Rp 92,51 triliun. 

Sementara itu GOTO mencatat rugi bersih sebesar Rp 9,54 triliun hingga kuartal III-2023. Kerugian ini menyusut 53,05% secara tahunan yang sebesar Rp 20,32 triliun pada kuartal tiga 2022. Terpangkasnya kerugian tersebut karena GOTO menekan sejumlah beban operasional.

Beban perseroan pada iklan dan pemasaran menyusut hingga 53,51% yoy, menjadi Rp 1,52 trilun, dibandingkan dengan September 2022 lalu yang sebesar Rp 3,27 triliun.

Selain itu, beban gaji dan imbalan karyawan juga mengalami penurunan 5,81% yoy menjadi Rp 4,21 triliun dibanding periode September 2022 lalu yang sebesar Rp 4,47 triliun. Lalu beban penjualan dan pemasaran juga menurun hingga 57,23% yoy menjadi Rp 4,82 triliun, dari sebelumnya Rp 11,27 triliun.

Penurunan rugi bersih juga seiring dengan pendapatan bersih GOTO yang naik sekitar 32% yoy menjadi Rp 10,51 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,96 triliun.

GOTO melaporkan perbaikan EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar 74% mencapai -Rp 0,94 triliun, yang didorong peningkatan monetisasi dan manajemen beban usaha.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Profil Mentereng Agus Marto, Calon Komisaris Utama GOTO

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts