Penyaluran Kredit Turun, Laba BTPN Anjlok 14,94% pada Q3


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Bank milik Sumitomo Mitsui Banking Corporation, PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) mencatat laba bersih periode berjalan sebesar Rp2,39 triliun pada kuartal III-2023. Jumlah itu anjlok 14,94% dari raupan laba periode yang sama setahun sebelumnya sebesar Rp2,81 triliun.

Padahal, BTPN mencatatkan peningkatan pada kinerja top line. Mengutip laporan keuangan periode September 2023, BTPN membukukan pendapatan bunga sebesar Rp14,05 triliun, melesat 22,92% secara tahunan (yoy).

Beban bunga pun melambung 82,81% yoy menjadi Rp 5,05 triliun. Maka demikian, pendapatan bunga bersih BTPN naik 3,82% yoy dari Rp8,67 triliun, menjadi Rp9 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini.

Di samping itu, beban operasional juga naik 17,34% yoy menjadi Rp5,93 triliun pada kuartal III-2023.

Dana pihak ketiga (DPK) BTPN pun tercatat menyusut 5,78% sepanjang tahun ini menjadi Rp 108,58 triliun pada periode 30 September 2023. Giro dan Tabungan tercatat turun masing-masing menjadi Rp 21,09 triliun dan Rp 14,1 triliun sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Begitu pula dengan deposito yang turun menjadi Rp 73,37 triliun.

Pada fungsi intermediasi, penyaluran kredit juga tercatat turun 3,59% yoy menjadi Rp138,90 triliun pada kuartal III-2023. Sementara itu, pembiayaan syariah naik 5,17% yoy menjadi Rp11,93 triliun.

“Pertumbuhan kredit sejatinya sudah ditargetkan oleh masing-masing bank sesuai arahan dari regulator, baik Bank Indonesia maupun OJK. Bank BTPN berharap agar di tahun 2024 dana pihak ketiga tetap bertumbuh sebagai salah satu faktor menunjang pertumbuhan kredit di perbankan, mengimbangi persentase yang telah ditetapkan regulator,” kata Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar dalam keterangan resminya, Jumat (8/12/2023).

BTPN telah menjaga kualitas kreditnya, yakni rasio gross non-performing loan (NPL) bank yang berada di level 1,47%, lebih rendah dibandingkan rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,4% pada akhir September 2023.

Rasio pinjaman terhadap pinjaman pun menyusut menjadi 143,81%, dari yang sebelumnya 155,90% pada kuartal III-2022. Total aset mencapai Rp195,84 triliun pada kuartal III-2023, menyusut dari setahun sebelumnya sebesar Rp199,92 triliun.

[Gambas:Video CNBC]

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts