Pertamina Hulu Energi Butuh Rp 90 T, Dari IPO Dapat Berapa?

Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 1 Pahala Nugraha Mansury menyampaikan rencana penawaran saham perdana ke publik (Initial Public Offering/ IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dilakukan guna mendiversifikasi sumber pendanaan dalam rangka pengembangan blok-blok migas. Baik itu blok migas di tanah air maupun blok migas di luar negeri,

Read More

Pasalnya, kebutuhan dana PHE untuk pengembangan di sektor hulu migas cukup besar. Adapun PHE berencana mengeluarkan belanja modal (capital expenditure/ Capex) sebesar US$ 4 miliar – US$ 6 miliar atau sekitar Rp 60 triliun – Rp 90 triliun per tahun.

“Kita harap pelaksanaan IPO meningkatkan transparansi juga diversifikasi sumber pendanaan yang selama ini didapat dari holdingnya Pertamina total capex untuk bisa mengembangkan di PHE US$ 4-6 miliar atau Rp 60-90 triliun,” ujar dia dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI, Rabu (7/12/2022).

Menurut Pahala PHE sendiri berencana akan menawarkan sahamnya ke publik sebesar 10%-15%. Adapun dalam rangka persiapan menuju IPO yang ditargetkan berjalan pada 2023 ini, PHE telah merampungkan laporan keuangan per Juni 2022 dan sertifikasi cadangan yang dimilikinya.

“PHE sudah melakukan registrasi dari OJK dan mulai melakukan market sounding dan jumlah demand dalam melakukan penawaran saham ke publik, PHE bisa menawarkan 10% sampai 15% sahamnya di pasar modal,” kata dia.

Pahala berharap dengan momentum kenaikan harga minyak dan gas bumi saat ini yang cukup tinggi, hal tersebut bisa menjadi sentimen positif bagi pasar dalam merespons rencana IPO PHE ini.

“Ini kami harap momentum harga minyak dan gas bumi yang berada pada tingkat yang tinggi, dan mendorong sentimen yang positif dari energi pasar modal Indonesia, emiten yang melakukan kegiatan eksploitasi migas,” kata dia.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Mau IPO, PGE Bakal Segera Ungkap Strategic Investor

(ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts