Pertumbuhan DPK Bank Kecil Tertekan Bank Besar


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat dana pihak ketiga (DPK) perbankan tumbuh 6% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 8.486 triliun per Januari 2024. 

LPS melaporkan bahwa kelompok bank besar atau yang memiliki modal inti lebih dari Rp 70 triliun menguasai 52,4% simpanan masyarakat di sistem perbankan. Kelompok ini juga tercatat menjadi pendorong pertumbuhan DPK pada bulan pertama tahun ini. Penggalangan dana oleh KBMI4 tercatat naik 7,7% yoy menjadi Rp 4.444 triliun.

KBMI3 yang berkontribusi 24,7% terhadap total DPKindustri juga tercatat tumbuh di atas rata-rata, yakni 6,6% yoymenjadi Rp 2.097 triliun.

Kelompok bank yang melaporkan pertumbuhan paling rendah adalah KBMI 1 dan KBMI 2, yakni 2,1% yoy dan 1,6% yoy. KBMI 1 dan KBMI 2 juga tercatat hanya mendapatkan 22,9% kue DPK.

Secara umum, pertumbuhan DPK utamanya ditopang oleh giro yang naik 9,1% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 2.674 triliun. Secara rasio, komponen ini berkontribusi 31,5% terhadap total DPK perbankan. 

Pada periode yang sama, tabungan naik 4,4% yoy menjadi Rp 2.656 triliun. Kemudian deposito naik 4,9% yoy jadi Rp 3.105 triliun.  Kedua komponen ini, masing-masing, berkontribusi 31,3% dan 36,6% terhadap DPK perbankan. 

Adapun berdasarkan jenis bank, pertumbuhan DPK di bank syariah lebih tinggi dibandingkan konvensional. Bank syariah mencatat pertumbuhan 8,4% yoy, sedangkan konvensional 5,8% yoy. 

Akan tetapi penguasaan pasar simpanan masyarakat oleh bank syariah hanya 7,8%. Bank konvensional tercatat masih menjadi pilihan mayoritas warga RI untuk menyimpan uang di perbankan. 

Sementara itu, berdasarkan besaran simpanan, seluruh tiering nominal tumbuh sekitar 4,7%–6,8% secara tahunan. Pertumbuhan paling tinggi dicatat oleh simpanan dengan jumlah Rp 500 juta–Rp 1 miliar. 

Pertumbuhan paling rendah dicetak oleh tiering nominal Rp 100 juta hingga Rp 200 juta, yakni 4,7% yoy. 

Tabungan nasabah tajir atau lebih dari Rp 5 miliar tercatat tumbuh di atas rata-rata, yakni 6,3% yoy menjadi Rp 4.521 triliun. Sebagai informasi kelas ini berkontribusi 53,3% terhadap DPK perbankan di Indonesia. 

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Likuiditas Mengetat, Bankir Teriak Soal Belanja Pemerintah

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts