Raja Rokok RI Ini Dulu Hidup Sangat Susah, Ini Kisahnya

Jakarta, CNBC Indonesia – Jalan terjal harus dihadapi oleh raja rokok Indonesia, Liem Seeng Tee. Pendiri Sampoerna itu merasakan hidupnya penuh cobaan sejak awal pernikahannya dengan Siem Tjian Nio.

Read More

Seeng Tee bersama Tjiang Nio yang dinikahinya sejak 1912 harus tinggal di rumah bedeng di bawah jembatan, di Gang Gembong. Keduanya bekerja sama untuk mencampur dan melinting rokok.

Atas saran istrinya juga akhirnya See Tee beralih menjadi peracik pada sebuah roko kecil di Lamongan, Jawa Timur. Sementara itu, Tjiang Nio berjualan kue di depan rumahnya setiap malam.

Kerja keras dalam enam bulan pertama pernikahannya akhirnya bisa membuat Liem Seeng Tee keluar dari pekerjaannya di pabrik rokok. Mereka menyewa sebuah warung kecil di kota tua Surabaya, di Jalan Cantian Pojok.

Mereka menjual sembako dan hasil tembakau. See Tee juga menjadi penjual sepeda keliling, dan menjajakan produk tembakaunya dari toples kaca ke pengecer dan grosir.

Usaha kecil bernama Handel Maatschappij Liem Seeng Tee itu berkembang pesat setelah pada 1914 terdapat pembangunan jembatan baru. Membuat adanya jalan memutar dan lalu lintas padat depan toko mereka.

Sayangnya, api membakar gubuk padat di tempat mereka tinggal. Tjiang Nio yang tengah memanggang kue langsung menyelamatkan kedua putranya, Sie Hwa dan Swie Ling.

Setelah melihat tempat tinggalnya hangung terbakar, keluarga itu tidak menyerah. Mereka membangun kembali rumah dengan bantuan teman-teman, dan dalam waktu seminggu Tjiang Nio kembali berbisnis.

Setelah itu, Seeng Tee mengetahui ada pedagang tembakau bangkrut dan ingin menjual berbagai campuran tembakau dalam jumlah besar. Namun komisi kebangkrutan meminta pembayaran tunai langsung pada akhir hari berikutnya.

Dia yang putus asa bercerita soal hal tersebut. Ternyata istrinya menyimpan uang tabungan hasil penjualan kue dan kios dalam atap yang kendur.

Sejak saat itu, keduanya menikmati kemitraan yang unik bertentangan dengan praktik bisnis China saat itu. Termasuk berbagi kendali formal dan hak suara yang sama pada semua bisnis keduanya.

Liem juga merasakan keuntungan besar dari perolehan campuran tembakau. Kios mereka juga kian populer setelah menawarkan sejumlah saus untuk dicampur dengan tembakau.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Pendapatan Stagnan, Laba HMSP Naik 12,85% di Q1-2023

(npb/npb)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts