Resign Dari Telkom dan Dukung Ganjar, Abdee Slank Punya Harta Rp32,5 M


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Gitaris grup band Slank, Abdi Negara Nurdin alias Abdee yang menjabat sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia mundur dari jabatannya. Hal itu seiring usai penyampaian deklarasi dukungan untuk pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Pilpres 2024.

Musisi ini didapuk sebagai komisaris independen melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 28 Mei 2021 oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), harta yang dilaporkan oleh Abdee Slank per 31 Desember 2022 senilai Rp 32,5 miliar.

Harta tersebut mencakup tanah dan bangunan yang berada di Jakarta, Makasar, dan Palu senilai total Rp 5,1 miliar. Kendaraan sebanyak tiga unit mobil senilai Rp 1,15 miliar.

Kemudian harta bergerak lainnya senilai Rp 2,23 miliar, surat berharga senilai Rp 15,6 miliar, kas dan setara kas senilai Rp 1,5 miliar, dan harta lainnya senilai Rp 6,8 miliar. Tercatat, Abdee Slank tidak memiliki hutang

Di sisi lain, berdasarkan ketentuan gaji direksi dan komisaris BUMN tercantum dalam Peraturan Menteri BUMN PER-12/MBU/11/2020 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Menteri BUMN PE-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN.

Dalam beleid tersebut, gaji seorang komisaris utama adalah sebesar 45% dari gaji direktur utama di sebuah perusahaan. Sementara gaji wakil komisaris utama sebesar 42,5% dari gaji direktur utama.

Adapun anggota dewan komisaris lainnya mendapatkan gaji sebesar 90% dari gaji komisaris utama.

Namun selain memperoleh gaji, para anggota komisaris juga bisa mendapatkan tantiem atau bonus yang besarannya berbeda-beda sesuai jabatan dan kemampuan perusahaan.

Berdasarkan laporan keuangan Telkom Indonesia pada 2020, remunerasi bagi dewan komisaris ditetapkan berdasarkan peraturan menteri BUMN PER/04/MBU/2014.

Komponen remunerasi terdiri dari gaji atau honorarium, tunjangan hari raya, tunjangan transportasi, tunjangan asuransi purna jabatan, fasilitas kesehatan dan bantuan hukum, hingga tantiem.

Namun, khusus pemberian tantiem akan tetap bergantung pada capaian BUMN yang bersangkutan. BUMN paling sedikit harus berstatus Wajar Dengan Pengecualian (WDP) terhadap laporan keuangannya agar tantiem bisa cair.

Syarat lain yang harus dipenuhi, perusahaan pelat merah yang dimaksud harus memperoleh keuntungan paling rendah 70% dari target 100%, capaian KPI atau indikator kinerja paling rendah 80%, perusahaan tidak rugi, dan lainnya.

Jika melihat laporan keuangan Telkom Indonesia pada tahun lalu, total remunerasi yang dibayarkan perusahaan kepada seluruh dewan komisaris mencapai Rp 96 miliar.
Adapun rinciannya adalah komisaris utama sebesar Rp 9,86 miliar yang terdiri dari honorarium dan tunjangan lainnya Rp 3,81 miliar dan tantiem Rp 6,06 miliar. Selain itu, komisaris independen totalnya berkisar dari Rp 1,49 miliar hingga Rp 11,31 miliar.

Adapun besaran remunerasi masing-masing komisaris independen berbeda-beda dari nilai gaji dan tunjangan serta tantiem. Untuk yang besaran Rp 1,49 miliar ini ada yang sama sekali tidak mendapat tantiem atau hanya berupa gaji dan tunjangan lainnya.

Sementara untuk jabatan komisaris total remunerasinya mulai dari Rp 1,48 miliar sampai Rp 8,86 miliar. Angka tersebut juga terdiri dari gaji dan tunjangan lainnya, serta tantiem.

Bagi yang mendapat Rp 1,48 miliar ini tercatat tidak mendapatkan tantiem, sementara yang mencapai Rp 8,86 miliar tercatat berupa gaji, tunjangan lainnya, dan tantiem.

Masih dalam laporan keuangan 2020 Telkom Indonesia, anggaran sebesar Rp 96 miliar untuk remunerasi ini dibayarkan kepada seluruh dewan komisaris yang berjumlah 16 orang.

Jika mengacu pada pemberian remunerasi dewan komisaris Telkom pada tahun 2020, maka besaran yang didapat Abdee ‘Slank’ sebagai komisaris independen berkisar dari Rp 1,49 miliar sampai Rp 11,31 miliar per tahunnya.

Namun, besaran ini akan tetap tergantung apakah nanti akan mendapat tantiem atau tidak.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Lewat Telkom, Erick Mau RI Jadi ‘Raja’ Data Center ASEAN

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts