Robert Kiyosaki Investasi Ini saat Dunia Terancam Perang, Apa?


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Panasnya situasi geopolitik global membuat pertanyaan muncul soal aset yang aman dibeli saat ini. Namun sebenarnya, penulis buku terpopuler Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki sudah memberikan jawabannya.

Sejak tahun lalu, ia menyarankan masyarakat untuk membeli emas dan Bitcoin sebagai perlindungan di tengah ketidakpastian akibat perang antar negara. Kiyosaki terus membeli emas, perak dan Bitcoin karena para pemimpin dunia cenderung memilih untuk meneruskan peperangan.

“Bekerja keras, belanja dengan bijak, dan simpanlah emas, perak, dan Bitcoin. Para pemimpin kita tidak peduli tentangmu. Jadi, tolong jaga dirimu dan orang-orang yang kamu cintai,” demikian salah satu cuitan Robert Kiyosaki di akun pribadi X miliknya, dikutip CNBC Indonesia, Senin (15/4/2024).

Meskipun tidak secara langsung terkait, pandangannya menyoroti kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi yang dipicu oleh ketidakpastian geopolitik. Investasi dalam emas, perak, dan Bitcoin menjadi fokus Kiyosaki sebagai strategi melindungi kekayaan beberapa waktu ke belakang.

Sebelumnya, di akhir tahun lalu, Kiyosaki sempat menilai para investor saham dan obligasi bakal rugi di tahun 2024. Dia pun menyampaikan strategi aset alokasi yang bisa mendatangkan keuntungan.

“Sangat Bodoh. Selamanya para pakar keuangan akan mempromosikan ide investasi cerdas dengan strategi 60/40 yang artinya 60% (dana dialokasikan) ke obligasi, dan 40% ke saham. Di 2024, investor (dengan strategi) 60/40 akan menjadi pihak yang mengalami kekalahan besar,” jelasnya.

“Sebelum (kalian) karam dengan kapal (kalian), pertimbangkan untuk menempatkan 75% modal Anda di emas, perak, dan Bitcoin, 25% di saham properti dan minyak. Kombinasi ini bakal membuat Anda mampu menghadapi kehancuran besar dalam sejarah dunia, semoga berhasil dan berhati-hatilah,” demikian cuitan Kiyosaki.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Nasihat Robert Kiyosaki, Tinggalkan Deretan Investasi Ini!

(sef/sef)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts