Rugikan Taksi dan Mobil Sewaan, Uber Harus Bayar Denda Rp 2,79 T


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Uber telah setuju untuk membayar A$272 juta (Rp2,79 triliun) untuk menyelesaikan gugatan class action di Australia. Gugatan itu menyatakan bahwa perusahaan ride-sharing tersebut menghancurkan mata pencaharian pengemudi taksi dan mobil sewaan,

Mengutip The Wall Street Journal, firma hukum yang mewakili para pengemudi tersebut, Maurice Blackburn menyebut keputusan tersebut sebagai “penyelesaian class action yang bersejarah dan pertama di dunia.”

Adapun Uber telah menghadapi banyak tantangan hukum di seluruh dunia seiring dengan gejolak yang terjadi pada industri taksi yang berkaitan dengan isu-isu seperti penetapan harga dan cara mengklasifikasikan status pekerjaan pengemudi Uber.

Maurice Blackburn mengatakan gugatan di Australia, yang diajukan pada tahun 2019, mewakili lebih dari 8.000 pemilik taksi dan mobil sewaan serta pengemudi yang kehilangan pendapatan dan nilai lisensi ketika Uber memasuki pasar Australia. Firma hukum tersebut mengatakan penyelesaian tersebut akan menjadi salah satu dari lima penyelesaian gugatan kelompok (class action) teratas dalam sejarah hukum Australia.

“Setelah bertahun-tahun menolak melakukan hal yang benar terhadap mereka yang kami anggap dirugikan, Uber telah mengabaikannya, dan ribuan warga Australia bergabung bersama untuk memandang rendah raksasa global ini,” kata pengacara utama Maurice Blackburn, Michael Donelly, dikutip dari The Wall Street Journal, Senin (18/3/2024).

Uber telah mengonfirmasi bahwa ada usulan penyelesaian namun tidak memberikan rinciannya. Dikatakan bahwa pihaknya telah memberikan kontribusi pada berbagai skema kompensasi taksi tingkat negara bagian sejak tahun 2018, dan meningkatnya layanan ride-sharing telah meningkatkan industri transportasi point-to-point Australia secara keseluruhan.

Disebutkan bahwa peraturan ride-sharing belum ada di mana pun di dunia ketika Uber dimulai lebih dari satu dekade yang lalu. Uber kini diatur di setiap negara bagian dan teritori di Australia.

“Dengan penyelesaian yang diusulkan hari ini, kami dengan tegas melupakan masalah-masalah lama ini,” kata juru bicara Uber.

“Kami akan terus fokus membantu jutaan warga Australia yang menggunakan Uber untuk berpindah dari A ke B dengan cara yang aman, terjangkau, dan dapat diandalkan.”

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Bank Sentral Australia Naikkan Suku Bunga, Tertinggi 12 Tahun

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts