Jakarta, CNBC Indonesia – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. memutuskan untuk membagikan 20% laba bersih tahun buku 2023 sebagai dividen.
Dengan demikian emiten bersandi BBTN tersebut akan menebar dividen senilai Rp 700,19 miliar atau setara Rp49,9 per saham.
Adapun sebesar 80% atau Rp 2,8 triliun ditetapkan sebagai saldo ditahan untuk pengembangan usaha perusahaan.
Rasio dividen yang diputus dalam RUPST BTN, Rabu (6/3/2024) sama dengan tahun lalu. Pada 2023 BTN memutuskan rasio dividen sebesar 20% atau setara Rp 609 miliar dari laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp 3,04 triliun.
Adapun BTN sepanjang 2023 mencetak laba Rp 3,5 triliun sepanjang 2023, naik 14,94% secara tahunan (yoy).
Berdasarkan laporan keuangan BTN yang dipublikasikan di media massa, perolehan laba tersebut tidak terlepas dari pendapatan bunga bersih yang naik 9,2% yoy menjadi Rp28,27 triliun pada periode yang berakhir Desember 2023. Seiring dengan peningkatan tersebut, beban bunga membengkak 36,31% yoy menjadi Rp 20,05 triliun.
Pada fungsi intermediasi, BTN tercatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp 296,58 triliun, meningkat 11,25% yoy pada tahun 2023. Seiring dengan peningkatan tersebut, kualitas kredit juga terjaga dengan nonperforming loan (NPL) net turun menjadi 3,01% dari setahun sebelumnya sebesar 3,38%.
Pertumbuhan kredit pun ikut mendorong aset BTN naik 9,1% yoy menjadi Rp438,75 triliun dari periode akhir Desember 2022 sebesar Rp302,15 triliun.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Soal BTN Akuisisi Muamalat, OJK: Tahap Negosiasi
(mkh/mkh)
Sumber: www.cnbcindonesia.com