Saat Dunia Panas Erick Sebut Indonesia Dingin, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengibaratkan saat ini dunia sedang ‘panas’ karena selain ada el nino, dunia juga tengah menghadapi persoalan rantai pasok dan perang antara Rusia dan Ukraina.

Read More

“Perlambatan ekonomi China yg salah satu perdagangan kita terbesar AS Eropa juga sedang slowing down, memang situasinya panas,” ujarnya dalam seminar nasional di Universitas Al Azhar, Jakarta, Selasa (15/8).

Menurutnya, dalam situasi yang sedang ‘panas’ Indonesia menjadi negara yang dingin karena data ekonomi yang tetap tumbuh di tengah ketidakpastian ekonomi.

“Alhamdulillah lihat data Indonesia, kita tujuh kuartal terakhir tumbuh 5,17% dan sampai 2045 akan terus tumbuh 5% setiap tahun sehingga kita akan jadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar dunia,” sebutnya.

Bahkan, Indonesia digadang-gadang bakal menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia karena akan menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia.

“Dingin karena situasi kita sebenarnya dingin. Kita akan jadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia karena kita ingin jadi bagian rantai pasok dunia karema ini yang dipentingkan untuk negara-negara lain yang ekonomi sedang melambat,” jelasnya.

Menurutnya, tumbuhnya ekonomi nasional saat ini seperti China pada 1980-an. Kala itu Negeri Tirai Bambu mengalami kebangkitan ekonomi yang signifikan, sehingga kawasan itu berhasil menjadi pusat ekonomi global saat ini.

“Ini terjadi ketika China di tahun 80-an, ketika ekonomi China bangkit dan akhirnya ada kontribusi terhadap ekonomi dunia,” ungkapnya.

Erick menambahkan, kini giliran Indonesia bangkit berdiri. Berbagai target dan strategi sedang diupayakan pemerintah agar dapat merealisasikan ambisi tersebut. Pemerintah berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi nasional konsisten tumbuh pada level 5% setiap tahunnya. 

“Hari ini waktunya Indonesia, kalau kita melihat jumlah penduduk Indonesia sendiri akan tumbuh di 2045 itu sampai 318 juta. Belum lagi middle class kita kurang lebih 223 juta, banyak itu banyak sekali dan ini yang harus kita persiapkan,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Pendataan Dapen BUMN Bermasalah Rampung Akhir Maret 2023

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts