Siapapun Presidennya, Industri Batu Bara Butuh Kepastian Kebijakan


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Pesta demokrasi tahun 2024 ini banyak ditunggu-tunggu banyak pihak, khususnya pelaku industri. Banyak pelaku industri berharap, pemimpin baru yang terpilih di pemilu 2024 dapat membawa angin segar ke berbagai sektor khususnya di industri batu bara.

Seperti diketahui, sektor batu bara tahun ini tertekan. Salah satunya karena adanya penurunan harga yang terjadi secara global. Sehingga dibutuhkan kebijakan yang benar-benar mendukung industri batu bara ke depan.

“Harapannya pertama keadaan kondusif aman kemudian kebijakan,” kata Direktur PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Alexander Ery Wibowo dalam Mining Outlook 2024, Jumat, (2/2/2024).

Kepastian kebijakan, kata Alexander, menjadi salah satu harapan pelaku industri batu bara ke depan. Salah satunya terkait Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB).

Ia berharap RKAB bisa dijalankan per tiga tahun. Pasalnya investasi di pertambangan melibatkan banyak pihak seperti kontraktor dan lain-lain.

“Jadi keamanan dan kepastian kebijakan menjadi harapan kami siapapun pemenangnya,” jelasnya.

Sekadar informasi, harga batu bara melanjutkan tren penurunan pada awal perdagangan Februari ini. Penurunan ini terjadi seiring dengan proyeksi kelebihan pasokan dan lemahnya permintaan China.

Menurut data dariĀ Refinitiv, pada perdagangan Kamis (01/02/2024), harga batu bara ICE Newcastle kontrak Maret ditutup di angka US$ 117 per ton atau melemah 0,93%.

Tren penurunan sudah terlihat sepanjang Januari ini, terkoreksi 11,53%. Pelemahan kemarin juga memperpanjang tren negatif batu bara menjadi dua hari beruntun dengan pelemahan nyaris 3%.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Jelang Musim Dingin AS & Eropa, Ini Ramalan Bos Batu Bara

(dpu/dpu)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts