Suku Bunga AS & RI Dinanti Pasar, Rupiah Melemah ke Rp15.685/US$


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah penantian data suku bunga bank sentral AS (The Fed) serta Bank Indonesia (BI).

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,61% di angka Rp15.685/US$. Depresiasi ini senada dengan pelemahan yang terjadi kemarin (17/3/2024) sebesar 0,1%.

Sementara DXY pada pukul 14:56 WIB turun ke angka 103,4 atau melemah 0,03%. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin yang berada di angka 103,43.



Pelaku pasar saat ini masih bersikap wait and see perihal pengumuman suku bunga yang akan dirilis oleh The Fed maupun BI pekan ini.

The Fed akan merilis keputusan suku bunganya melalui rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Selasa-Rabu (20/3/2024). The Fed akan mengumumkan kebijakan pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Konsensus saat ini menilai bahwa The Fed akan kembali menahan suku bunganya di level 5,25-5,5% karena data ekonomi AS yang tercatat masih cukup panas.

Selain itu, pelaku pasar juga menunggu data suku bunga yang akan dirilis BI pada Rabu pekan ini.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 11 lembaga/institusi memperkirakan secara absolute bahwa BI akan menahan suku bunga acuan (BI rate) di level 6,00%.

Suku bunga Deposit Facility kini berada di posisi 5,25% dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.

Jika BI rate benar-benar kembali ditahan di level 6%, maka ini menjadi kali kelima BI menahan di level tersebut setelah terakhir kali menaikkan suku bunganya pada Oktober 2023 sebesar 25 basis poin (bps) dari 5,75% ke level 6%.

Hal ini dinilai masih cukup memadai mengingat tekanan terhadap mata uang Garuda masih cukup kental dan inflasi mengalami kenaikan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Langkah BI & The Fed Dinanti Pasar, Rupiah Ambles ke Rp15.620/US$

(rev/rev)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts