Jakarta, CNBC Indonesia – Belakangan ini, harga emas terus mencetak rekor-rekor baru. Seperti pada 8 Maret 2024, harga emas berhasil mencetak harga tertinggi sepanjang masa atau all time high pada perdagangan intraday 8 Maret 2024 di level US$ 2.194,99 per troy ons.
Ekonom membeberkan penyebab harga emas terus meroket karena ketidakpastian baik global maupun domestik yang terjadi belakangan ini.
“Harga emas kenapa relatif tinggi dibanding tahun-tahun lalu karena memang ini uncertainty,” ucap Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti dalam agenda Detikcom Leaders Forum, Sopo Del Tower, Kamis (14/3/2024).
Maka demikian, banyak orang yang kemudian berinvestasi ke emas, karena dianggap lebih menjamin ketimbang jenis investasi lainnya seperti properti, saham, dan mata uang (currency).
“Kalau mau investasi di properti susah juga orang susah jualnya. Kalau mau investasi di currency volatile juga kan. Saham apalagi lebih volatile, jadi paling tinggi adalah emas. Jadi itu mengapa menjawab bahwa harga emas tinggi karena penuh ketidakpastian,” jelasnya.
Untuk diketahui, pada perdagangan Kamis (7/3/2024) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,51% di posisi US$ 2.159,16 per troy ons. Harga penutupan tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang masa. Sebelum ditutup lebih rendah, emas kembali mencetak All Time High pada perdagangan intraday di level US$ 2.164,09 per troy ons.
Dalam catatan Refinitiv, harga emas sudah mencetak rekor selama lima hari beruntun yakni pada Jumat pekan lalu, Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis pekan lalu.
Rekor beruntun dalam sepekan melewati pencapaian pada 27 Desember 2023 yakni US$ 2.077,16 per troy ons.
Sementara itu, berdasarkan situs resmi Logam Mulia Antam pada Selasa (12/3/2024), harga emas dalam sepekan terakhir bergerak di rentang Rp 1.186.000 per gram hingga Rp 1.210.000 per gram.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Simak! Kinerja Kinclong Harga Emas Pekan Ini
(mkh/mkh)
Sumber: www.cnbcindonesia.com
