Transaksi Sepi, IHSG Bisa Gak Happy Weekend

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah hingga ditutup melemah 0,28% ke 6.876,21 pada sesi I, Jumat (17/2/2023).
Nilai transaksi masih terbilang sepi, hanya sebesar Rp4,68 triliun dengan volume perdagangan 12,37 miliar.

Sebanyak 289 saham merosot, 198 menguat, dan 216 sisanya stagnan.

Read More

Saham batu bara big cap PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menjadi pemberat IHSG dengan minus 1,46%. BYAN menyumbang penurunan IHSG sebesar 5,33 poin.
Demikian pula saham raksasa lainnya, seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang minus 0,62% berkontribusi 3,70 poin terhadap penurunan IHSG. Selain itu, saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Astra International Tbk (ASII) masing-masing turun 1,32% dan 0,80%.

Top gainers siang ini juga kurang fantastis. Sebut saja, PT Solusi Kemasa Digital Tbk (PACK), penghuni top gainers nomor wahid, hanya naik 9,39%.

Hari ini, para investor masih akan mencerna keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan menimbang efek memerahnya Wall Street pada Kamis kemarin terkait rilis data indeks harga produksi, data klaim pengangguran, dan pernyataan dari Presiden Federal Reserve (The Fed) Cleveland yang menyarankan agar bank sentral AS meningkatkan suku bunga secara agresif.

Hal ini terjadi seiring dengan naiknya indeks harga produksi (PPI) sebesar 0,7% pada Januari, yang melampaui estimasi pasar sebesar 0,4%. Artinya, pertempuran melawan inflasi tetap menjadi tantangan yang berat bagi perekonomian, karena biaya tinggi masih menekan ke seluruh sektor ekonomi dan perusahaan masih berupaya untuk memulihkan margin keuntungan yang sebelumnya hilang.

Selain itu, pasar tenaga kerja yang ketat membuat sulit untuk mencapai target inflasi 2%. Menurut Steve Chiavarone, seorang Senior Portfolio Manager dan Kepala Multi-Asset Solutions di Federated Hermes, keadaan ini dapat terus berlanjut jika pasar tenaga kerja terus membaik.

Di sisi lain, investor juga akan memperhatikan rilis data penjualan ritel Britania Raya pada Januari, yang dijadwalkan akan dirilis pada siang hari nanti. Semua data ini diharapkan dapat memberikan petunjuk yang lebih akurat bagi para investor dalam membuat keputusan investasi.

Bersama dengan penurunan IHSG, sejumlah indeks saham Asia juga terkoreksi, seperti Nikkei Jepang melemah 0,75%, Hang Seng Hong Kong merosot 0,71%, Shanghai Composite Index tergelincir 0,13%.

Analisis Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indicator Bollinger Band (BB) untuk mencari resistance dan support terdekat.
Indeks saat ini bergerak mendekati pita bawah BB yang menjadi support terdekat, di angka 6.867.

Sejauh tidak menembus level support tersebut, penurunan IHSG pada sesi II akan terbatas. Sementara, resistance terdekat IHSG ada di level psikologis 6.900 dan di pita tengah BB, yakni di level 6.901.

IHSG saat ini masih berada di fase sideways atau pola rectangle. Sejauh pola tersebut tidak koyak (misalnya, IHSG tiba-tiba anjlok ke level 6.700), IHSG masih di jalur konsolidasi usai mendaki tangga penguatan sejak 12 Januari 2023.


Grafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv 

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Adapun, Posisi RSI ditutup turun ke 43,19. Level RSI 43-44 sering menjadi support IHSG dalam beberapa waktu terakhir, seperti pada 6 Februari, 15 Februari, dan 16 Februari lalu.

Sedangkan, dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 berada di bawah MA 26.

Melihat data di atas, pada perdagangan sesi II nanti, penurunan IHSG berpeluang terbatas sehingga indeks kemungkinan akan ditutup di zona merah. Hanya saja, lantaran IHSG bergerak volatil akhir-akhir ini, pemberat IHSG big cap, berikut big cap teknologi, perlu menjadi perhatian khusus.

Level support terdekat di 6.867, sedangkan resistance di angka 6.900.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Longsor di Detik Akhir, IHSG Sudah 5 Hari Terkoreksi

(pap/pap)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts