UNVR & BIRD Bagi Dividen, Mana yang Lebih Cuan?

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten consumer goods PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan emiten taksi PT Blue Bird Tbk (BIRD) bakal membagikan dividen tunai kepada pemegang saham.

Read More

Mana yang menawarkan dividen yang lebih menggiurkan?

UNVR, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), menetapkan dividen final untuk tahun buku 2022 sebesar total Rp5,34 triliun rupiah.

Dengan demikian, pemegang saham yang berhak akan menerima total dividen sebesar Rp140 per saham untuk tahun buku 2022 yang merupakan 99,6% dari Laba Bersih.

Sebelumnya perseroan diketahui telah membagikan dividen interim sebesar Rp69 per saham atau sejumlah Rp2,63 triliun pada tanggal 15 Desember 2022.

Sehingga, sisa yang akan dibayarkan nantinya untuk dividen final berjumlah Rp2,7 triliun. Dengan kata lain, setiap pemegang saham UNVR berhak atas Rp71 per saham.

Dividen Rp71 per saham tersebut, mengacu pada harga saham UNVR di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Jumat (23/6) pukul 15.05 WIB di angka Rp4.290/saham, setara dengan imbal hasil dividen (dividend yield) 1,66%.

Angka yield tersebut tergolong kecil, lebih rendah dibandingkan, misalnya, deposito tenor 12 bulan bank kakap yang menawarkan bunga 2,00% – 3,00%.

Selain itu, saham UNVR sedang dalam tren menurun usai menyentuh Rp4.630 pada 8 Juni lalu.

Secara teknikal, berdasarkan grafik harian, UNVR saat ini sedang menguji level support 4.220 dan 4.100. Adapun, resistance terdekat UNVR berada di area 4.290. Level pivot penting yang perlu ditembus UNVR berada di 4.470.

Sementara itu BIRD akan membagikan dividen tunai 50,27% dari laba bersih tahun buku 2022 yang sebesar Rp 358,35 miliar. Dividen tersebut setara dengan Rp 180,15 miliar.

“Sebesar Rp180.151.200 atau 50,27% dari laba bersih tahun buku 2022, setara dengan Rp 72 per saham akan dibagikan dalam bentuk dividen tunai kepada seluruh pemegang saham,” tulis manajemen BIRD dikutip Jumat (23/6).

Pembagian dividen tersebut tentu saja masuk ke pundi-pundi para petinggi Blue Bird, tak terkecuali Indra Priawan Djokosoetono. Berdasarkan data RTI per 31 Mei 2023, Ia tercatat sebagai pengendali perseroan dengan porsi kepemilikan saham 5,80% atau setara 145,74 juta saham.

Jika menghitung jumlah saham yang beredar sebanyak 2,5 miliar saham, maka pembagian dividen per saham Rp 72 per saham.

Sedangkan dividen yield, dengan menggunakan harga sahamRp2.100 per Jumat (23/6) pukul 15.15 WIB, sebesar 3,43%.

Dibandingkan UNVR, dividend yield BIRD lebih besar. Demikian pula, dibandingkan deposito bank kakap RI, yield BIRD terbilang bersaing.

Selain itu, saham BIRD juga sedang uptrend. Sejak awal tahun (YtD), saham BIRD melonjak 48,23%.

Menurut analisis teknikal, saham BIRD saat ini sedang menguji support terdekat di 2.070 – 2.060. Apabila tertembus ke bawah, support selanjutnya berada di 1.965.

Saham BIRD berpotensi melanjutkan tren penguatannya apabila sanggup menembus resistance 2.160 dan 2.200.

Yang perlu diingat, investor tetap perlu mempertimbangkan potensi penurunan saham pasca cum date ke depan agar cuan dividen tidak terhapus atau malah boncos karena penurunan harga saham signifikan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Pangsa Pasar Tumbuh, UNVR Berhasil Cetak Laba Bersih Rp 1,4 T

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts