Usai Caplok Credit Suisse, UBS PHK Massal & 100 Posisi Hilang

Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa perbankan Swiss UBS Group AG tengah mengurangi jumlah pekerja di bidang wealth management di Asia hingga mencapai ratusan. Aksi ini dilakukan sebagai respons terhadap aktivitas nasabah yang lesu dan perlambatan ekonomi Tiongkok.

Read More

PHK massal ini juga dilakukan hanya beberapa bulan setelah UBS menyelesaikan akuisisi saingannya, Credit Suisse, yang jatuh pada bulan Maret 2023 lalu. Seperti diketahui, UBS telah mencaplok pesaingnya senilai US$ 3,2 miliar atau setara Rp 49 triliun (kurs Rp 15.340).

Mengutip Bloomberg, UBS telah mengurangi beberapa posisi pekerjaan yang tumpang tindih dalam beberapa bulan terakhir. Diperkirakan, pengurangan pekerja lebih lanjut diperkirakan terjadi pada bulan November, menurut sumber mengetahui masalah ini. Kata salah satu sumber, setidaknya 100 posisi bisa dilepas.

Bank terbesar di Swiss itu akan menghilangkan peran yang mencakup manajer hubungan di Hong Kong dan Singapura, yang sebagian besar berada di tim yang baru diakuisisi dari Credit Suisse, kata sumber tersebut. Menurut sumber, jumlah pengurangan karyawan belum final.

Sebelumnya pada akhir Juni, dikabarkan UBS berencana untuk memangkas 35.000 karyawan di Credit Suisse. Jumlah ini lebih dari separuh tenaga kerja bank tersebut.

Sementara itu, UBS berencana untuk mempertahankan sebagian besar bankir swasta di Australia dan India untuk saat ini, kata salah satu sumber.

Juru bicara UBS pun menolak berkomentar terkait hal ini.

Saat ini, raksasa bank Swiss itu sedang berjuang melawan sentimen klien dan tingkat aktivitas yang lemah di Asia-Pasifik, dimana pusat bisnis regional Hong Kong telah lama menjadi pusat pemesanan bersama dengan Singapura untuk orang-orang sangat kaya di Tiongkok. Laba sebelum pajak unit pengelolaan kekayaan di wilayah tersebut turun sebesar 9% pada kuartal kedua dibandingkan tahun sebelumnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Merger UBS-Credit Suisse, Komposisi Pemegang Saham Bocor

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts