Warga RI Makin Doyan Ngutang Jelang Lebaran, Kredit Naik 20%


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Kebutuhan kredit konsumer Masyarakat Indonesia terbukti meningkat selama bulan Ramadan dan jelang Lebaran. Perusahaan pembiayaan pun mengantisipasi lonjakan ini, salah satunya PT Home Credit Indonesia.

Chief Marketing & Digital Officer Home Credit Sheldon Cuan mengatakan, peningkatan saat Ramadan tahun ini diprediksi akan sangat besar bahkan jika dibanding Januari – Februari 2024 ini, peningkatannya bisa lebih dari 20%.

Menurut hasil riset yang dibuat oleh tim Market Research Home Credit menunjukkan bahwa 80% responden menganggap Ramadan adalah momen yang paling menarik untuk belanja, lebih tinggi dibandingkan dengan Imlek (11%), Hari Valentine (5%) dan Pemilu (4%).

Adapun permintaan biaya selama bulan Ramadan didominasi oleh pembelian elektronik seperti gawai hingga kebutuhan furnitur rumah. Responden mengatakan pihaknya berencana untuk melakukan kegiatan konsumsi seperti berpergian (32%), membuka bisnis baru (31%), membeli pakaian baru (27%), dan membeli sejumlah barang seperti smartphone, gadget, furniture, laptop atau komputer dan sebagainya (22%) di bulan Ramadan.

“Di bulan Ramadan ini, Home Credit terus berkomitmen untuk membuka kesempatan-kesempatan baru bagi masyarakat Indonesia melalui penyediaan aneka layanan keuangan berupa pembiayaan barang hingga pembiayaan tunai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Sheldon tertulis, dikutip pada Jumat, (22/3/2024).

Untuk memfasilitasi naiknya permintaan tersebut, Home Credit menerapkan bunga 0% dan bebas 1x cicilan pada periode Ramadan.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2023 Home Credit berhasil menyalurkan pembiayaan hingga RpĀ 9,3 triliun, atau meningkat 11% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ia pun menargetkan pembiayaan tahun ini bisa meningkat dobel digit.

“Maka kami yakin tahun ini pembiayaan pasti akan meningkat double digit, lebih besar dari tahun sebelumnya,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Kredit BCA Tumbuh 12,3% Jadi Rp 766 T Hingga September 2023

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts