Waskita Rampungkan Bendungan Karian Senilai Rp 1,8 Triliun


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) telah merampungkan Proyek Strategis Nasional (PSN) berupa Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten. Proyek tersebut juga telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho menjelaskan, proyek PSN tersebut yang menggunakan dana hibah dari Economic Development Cooperation Fund (EDCF) Korea Selatan dan APBN ini merupakan bendungan terbesar ketiga di Indonesia dan menjadi langkah positif bagi Pemerintah untuk kelola air dan energi.

Proyek bendungan ini memiliki total nilai investasi sebesar Rp1,8 triliun dan dikerjakan secara joint operation bersama DAELIM (Korea Selatan) dengan porsi 51%, Waskita Karya 22% dan Wijaya Karya 27%, sehingga Waskita memiliki porsi sebesar Rp 396 miliar.

Selain memberikan manfaat irigasi bagi 22.000 hektar sawah yang berada di Kota Tangerang, Jakarta bagian Barat dan juga Kabupaten Bogor. Bendungan tersebut juga bermanfaat bagi pengendali banjir di Kabupaten Serang dan Kecamatan Rangkasbitung.

Bahkan, bendungan ini juga berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik tenaga mikrohidro yang menghasilkan listrik 1,8 MW.

“Bendungan Karian merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional dan menjadi bendungan terbesar ketiga di Indonesia setelah Bendungan Jatiluhur dan Bendungan Jatigede, memiliki area genangan seluas 1773 Ha dengan daya tampung bruto sebesar 314,7 juta m3 dan daya tampung efektif sebesar 207,48 juta m3,” tutur Hanugroho dalam keterangan resminya, Selasa (9/1).

Ia memaparkan, manfaat diantaranya, dapat menjadi suplesi untuk Daerah Irigasi (D.I.) Ciujung seluas 22.000 Ha, Penyedia air baku untuk Kabupaten Lebak, Kota dan Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Provinsi DKI Jakarta sebesar 9,1 m3/detik dan juga sebagai pasokan air baku untuk Kota Cilegon serta Kabupaten Serang sebesar 5,5 m3/detik.

“Seperti yang disampaikan bapak Presiden, Bendungan Karian juga bermanfaat sebagai pengendali banjir dengan kemampuan reduksi sebesar 657,5 m3/detik serta berpotensi menjadi pembangkit energi listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 1,8 MW. Harapannya bendungan ini juga dapat menjadi destinasi wisata air dan argo ekonomi untuk masyarakat setempat,” imbuhnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Waskita Catat Rp11,2 T Kontrak Baru, Mayoritas Proyek Ini…

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts