Yang Kaya Makin Kaya Kalo Beli 5 Saham Ini

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,63% ke 6.813,636 pekan ini. Dengan demikian, sudah dua pekan beruntun IHSG gagal mencatat penguatan.

Read More

Namun, bukan berarti cuan tidak bisa diraih. Beberapa saham justru mencatat penguatan sangat signifikan. Investornya pun ketiban untung, yang kaya bisa semakin kaya.

Berdasarkan data dari IDX, saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk. (MASA) mencatat penguatan paling tajam pekan ini. SAMA mengakhiri perdagangan Jumat kemarin di 4.320/saham, melesat lebih dari 66% dalam sepekan.

Kemudian di urutan kedua ada Pelita PT Teknologi Global Tbk. (CHIP) yang melesat 54%. CHIP resmi listing pada 8 Februari lalu, dan sejak saat itu sahamnya sudah terbang nyaris 300%.

PT Indo Straits Tbk. (PTIS) berada di urutan ketiga pekan in dengan penguatan 50,68%. PTIS mengakhiri perdagangan Jumat kemarin di Rp 350/saham.

Melengkapi lima besar ada PT Menthobi Karyatama Raya Tbk. (MKTR) dan PT Asia Pacific Investama Tbk. (MYTX) dengan penguatan lebih dari 30%.

Sementara urutan ke-enam hingga 10 top gainers pekan ini penguatannya di bawah 30%.


Selain itu, 10 top losers di pekan ini pelemahnya kurang dari 30%.


Inflasi di Indonesia yang kembali menunjukkan kenaikan sedikit membebani pergerakan IHSG.

Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1 Maret lalu melaporkan inflasi pada Februari tumbuh 5,47% year-on-year (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya 5,28%.

Sementara itu inflasi inti kembali menurun menjadi 3,09% (yoy), berdasarkan laporan BPS. Angka itu menjadi yang terendah sejak September tahun lalu.

“Tekanan inti masih dianggap moderat,” kata Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Rabu (1/3/2023).

BPS mengungkapkan penurunan inflasi inti ini sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan tingkat suku bunga acuan. Adapun, komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah sewa rumah dan upah asisten rumah tangga.

Namun, dia meningkatkan terkait dengan kewaspadaan jelang kenaikan harga di bulan Ramadan.

Inflasi inti yang menurun sebenarnya bisa menunjukkan daya beli masyarakat yang kurang bagus. Di sisi lain, inflasi headline justru naik, hal ini tentunya berisiko semakin menggerus daya beli masyarakat.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Breaking News: Lanjut Melesat, IHSG Jebol 7.100!

(pap/pap)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts