Ada Gangguan Digital, Gaji CEO DBS Dipotong 30%


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – DBS Group melaporkan rekor pendapatan setahun penuh pada tahun 2023. Namun, perusahaan tersebut memangkas kompensasi variabel untuk manajemen seniornya sebagai pertanggungjawaban atas sejumlah gangguan digital pada tahun tersebut.

Chief Executive Piyush Gupta menerima pemotongan yang lebih besar dan gaji variabelnya dipotong 30%, yaitu sebesar 4,14 juta dolar Singapura (US$ 3,08 juta). Padahal, sepanjang tahun 2023 laba bersih melonjak 26% ke rekor SG$10,3 miliar dibandingkan dengan SG$8,19 miliar pada tahun 2022.

Mengenai pengurangan kompensasi untuk manajemen seniornya, bank ini mengatakan bahwa gaji variabel mereka secara kolektif dipotong 21% dari tahun sebelumnya untuk memperhitungkan serangkaian gangguan digital sepanjang tahun ini.

Mengutip CNBC Internasuonal; Jun Rong Yeap, ahli strategi pasar di platform trading online IG mengatakan bahwa pemotongan kompensasi ini mungkin akan diterima dengan baik oleh para investor.

“Pemotongan ini juga dapat membantu mengimbangi beberapa biaya kepatuhan yang lebih tinggi, biaya operasional yang lebih tinggi, dan biaya yang disisihkan untuk meningkatkan ketahanan sistem dan membatasi dampak keseluruhannya terhadap pendapatan mereka,” Rabu (7/2).

Saham DBS melonjak sebanyak 3% pada hari itu, dan mencapai level tertinggi dalam hampir satu bulan terakhir.

Pada Maret 2023, layanan digital DBS terganggu selama sekitar 10 jam, dan selama waktu itu, pengguna tidak dapat mengakses layanan perbankan online atau melakukan perdagangan melalui pialangnya. Hal yang sama juga terjadi lagi pemadaman pada bulan Oktober.

Otoritas Moneter Singapura kemudian mengatakan bahwa pemadaman tersebut tidak dapat diterima dan bahwa pemberi pinjaman telah gagal memenuhi harapan.

Padahal, bank terbesar di Asia Tenggara ini melaporkan laba bersih kuartal keempat yang lebih baik dari perkiraan sebesar SG$2,39 miliar atau lebih tinggi 2% dari laba tahun lalu sebesar SG$2,34 miliar. Data dari LSEG menunjukkan analis memperkirakan laba bersih sebesar SG$2,37 miliar pada kuartal tersebut.

DBS adalah yang pertama dari tiga bank besar Singapura yang melaporkan laba kuartal keempat, dan mempertahankan proyeksi bunga laba bersih setahun penuh untuk tahun 2024 pada tingkat yang sama dengan tahun lalu.

“Meskipun suku bunga diperkirakan akan melunak dan ketegangan geopolitik masih berlanjut, kekuatan waralaba kami akan menempatkan kami pada posisi yang baik untuk mempertahankan kinerja kami di tahun mendatang,” kata Chief Executive Officer DBS Piyush Gupta dalam sebuah pernyataan.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan CNBC setelah rilis pendapatan, Piyush mengatakan bahwa bank ini melihat kemungkinan jangka panjang dalam perekonomian China.

“Bagi kami di DBS, kami mengambil pandangan jangka panjang, kami tidak melakukan investasi berdasarkan apa yang akan terjadi dalam empat kuartal ke depan atau beberapa tahun ke depan, karena kami di sini untuk bertahan, jadi kami melihat melalui siklus,” ujarnya,

Menurutnya, pandangan bank Singapura ini terhadap perekonomian Tiongkok dalam jangka panjang adalah konstruktif.

Mengenai eksposur DBS secara keseluruhan terhadap Tiongkok, terutama di sektor properti, Gupta mengatakan bahwa sebagian besar aktivitas bank ini bersifat “outbound”, yang mendukung aktivitas-aktivitas di luar Tiongkok dan tidak terlalu banyak di Tiongkok.

Gupta mengatakan bahwa total eksposur pemberi pinjaman kepada perusahaan-perusahaan real estate Tiongkok, termasuk perusahaan-perusahaan Singapura dan Hong Kong yang beroperasi di Tiongkok, sebelumnya diperkirakan sekitar SG$14 miliar ($10,4 miliar).

“Namun sebagian besar dari jumlah tersebut sebenarnya adalah aktivitas yang tidak dilakukan di RRT, melainkan di luar RRT,” sebutnya.

Di sisi lain, Bank Singapura diuntungkan oleh suku bunga yang lebih tinggi pada tahun 2023. Namun, laba bank dapat melambat pada paruh kedua tahun ini karena bank-bank sentral di seluruh dunia mulai memangkas suku bunga. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi cenderung meningkatkan pendapatan bunga bersih bagi pemberi pinjaman.

Margin bunga bersih yang menjadi ukuran penting untuk profitabilitas pinjaman sebesar 2,13% pada kuartal keempat. Angka tersebut sedikit di atas 2,05% pada kuartal yang sama tahun lalu.

Federal Reserve AS bergeser ke sikap yang lebih dovish di bulan Desember, dengan pasar sekarang memperkirakan penurunan suku bunga pada musim panas. Perangkat CME FedWatch menyarankan penurunan suku bunga pertama sebesar 25 basis poin pada tahun 2024 dapat terjadi paling cepat pada bulan Mei.

Pertemuan Fed pertama tahun ini di bulan Januari ditutup dengan bank sentral mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 5,25%-5,5%.

DBS mengusulkan dividen final sebesar 54 sen per saham, sehingga total dividen yang dibagikan pada tahun 2023 menjadi SG$1,92, atau 28% lebih tinggi daripada SG$1,50 yang dibagikan tahun sebelumnya.

Bank juga mengusulkan penerbitan saham bonus 1-untuk-10. Saham bonus akan memenuhi syarat untuk pembayaran dividen dari dividen interim pertama dari tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024.

DBS mengatakan bahwa ke depannya, dividen biasa akan menjadi SG$2,16 per saham untuk basis saham yang diperbesar pada tahun 2024, yang mewakili peningkatan 24% dari angka tahun 2023.

Artinya, akan menghasilkan 7,5% dividen, berdasarkan harga penutupan saham pada 6 Februari.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Jurus DBS Dorong Pembiayaan Hijau Untuk Indonesia

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts