Bank Mandiri Juara Kredit Sindikasi, Salurkan Rp 67 T


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mempertahankan posisi pertama penyalur kredit sindikasi sebagai mandated lead arranger (MLA). Bank berkontribusi sebesar 15,36%.

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris Indriati memaparkan, dukungan ini merupakan bentuk komitmen perseroan untuk mempercepat pertumbuhan usaha dan bisnis pelaku usaha yang berdampak positif terhadap perekonomian domestik.

Adapun total volume kredit sindikasi Bank Mandiri telah mencapai Rp 67 triliun, dan sebanyak 38 transaksi. 

Indah menjelaskan, kendati volume kredit sindikasi di Indonesia tahun 2023 mengalami penurunan, pangsa pasar Bank Mandiri di kredit sindikasi Indonesia tetap tumbuh 7,3% secara tahunan atau year on year (yoy) per awal Desember 2023.

“Hal ini mencerminkan dedikasi Bank Mandiri dalam memberikan dukungan finansial yang andal dan terdepan di Indonesia untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” terang Indah dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/12).

Indah menambahkan, transaksi kredit sindikasi yang dikelola Bank Mandiri ini tidak sedikit yang melibatkan lembaga keuangan internasional bukan hanya dari lembaga keuangan domestik.

“Hal ini disebabkan karena demand atas Indonesian Syndicated Loan di luar negeri yang cukup tinggi, sehingga Bank Mandiri juga menggandeng partner-partner bank di luar negeri untuk ikut berpartisipasi pada kredit sindikasi yang dikelola oleh Bank Mandiri,” jelasnya.

Bila dirinci, sebagian besar kredit sindikasi Bank Mandiri di tahun ini disalurkan ke sektor-sektor unggulan seperti infrastruktur, natural resources, consumer goods dan metal processing. “Tidak hanya di sektor rill, tahun 2023 kami juga melihat adanya tren pertumbuhan untuk pembiayaan pada sektor energi baru terbarukan (EBT),” ujarnya.

Bank Mandiri memprediksi, memasuki tahun 2024 tren pembiayaan sindikasi berbasis keberlanjutan seperti green loan, sustainability linked loan ataupun pembiayaan pada proyek-proyek EBT punya peluang untuk tumbuh.

Tren tersebut merupakan respon terhadap perkembangan global dan Indonesia menuju net zero emission, dengan semakin meningkatnya kepedulian semua pihak terhadap environmental, social, dan governance (ESG).

“Kami memperkirakan, baik itu jumlah dan volume, pembiayaan secara sindikasi yang berbasis keberlanjutan dan mengedepankan prinsip-prinsip ramah lingkungan di Indonesia akan terus tumbuh di masa yang akan datang.” terangnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Kredit Korporasi Lesu, Bank Mandiri Revisi Target Kredit?

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts