Bos OJK Beberkan Strategi Pangkas Jumlah BPR


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya untuk memangkas jumlah Bank Perekonomian Rakyat (BPR). Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyatakan tidak ada target khusus berapa jumlah yang akan dikurangi, tetapi lebih pada upaya memperkuat kondisi kesehatan BPR tersebut.

“Pertama kita nggak menyebut angka ya. Artinya bukan dari segi angka itu yang menjadi target, tapi lebih pada upaya untuk memang betul-betul langkah yang membuat penyehatan dan tentu memperkuat kondisi dari BPR BPRS,” kata Mahendra di Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024).

Hal itu melingkupi segi kesehatannya, governance, aktivitas, dan juga pemenuhan modal intinya.

“Jadi ini adalah langkah-langkah yang menjadi target dari apa yang kami jalankan di OJK. Bahwa dalam pelaksanaannya itu ada BPR yang tidak memenuhi persyaratan pengaturan dan ketetapan yang kami lakukan tentu ada sanksinya,” ujar Mahendra.

Ia kembali menegaskan bahwa tidak ada target angka spesifik yang ingin dipangkas OJK.

“Nggak ada, nggak ada angka dalam arti target spesifik ya. Tapi lebih pada upaya penyehatan,” pungkas Mahendra.

Sebelumnya Wakil DK OJK Mirza Adityaswara mengatakan pihaknya terus berupaya untuk memangkas jumlah BPR agar menjadi sebanyak 1.000. Ia memaparkan saat ini jumlah BPR kurang lebih sebanyak 1.500 bank.

Dari keseluruhan jumlah itu, ia mengatakan kondisinya ada yang sehat dan kurang sehat. Maka demikian, otoritas meminta BPR memperkuat modal, yang salah satunya ditempuh dengan melakukan konsolidasi.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


96 BPR Bangkrut, Bos LPS Buka-Bukaan Soal Penyebabnya

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts