Breaking News! Harga Emas Jatuh ke Level Terendah Sebulan

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas ambruk ke level terendah dalam sebulan terakhir. Sang logam mulia jatuh di tengah kekhawatiran pelaku pasar mengenai kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserrve (The Fed).

Read More

Pada perdagangan Selasa(8/8/2023), harga emas ada ditutup di posisi US$ 1.924,71 per troy ons atau melemah 0, 60%.
Posisi penutupan tersebut adalah yang terendah sejak 7 Juli 2023 atau lebih sebulan terakhir di mana emas ada di posisi US$ 1.924,23 per troy ons.

Pelemahan ini memperpanjang derita sang logam mulia menjadi dua hari. Dalam dua hari terakhir, harga emas 0,87%.

Sang logam mulia mulai membaik pada pagi hari ini. Pada perdagangan Rabu (9/8/2023) pukul 05:36 WIB harga emas di pasar spot di posisi US$ 1.924,97. Harganya menguat 0,013%.

Harga emas ambruk di tengah kekhawatiran pelaku pasar mengenai kebijakan The Fed. Gubernur The Fed Michelle Bowman mengatakan The Fed tak ragu untuk mengerek suku bunga sebesar 25 bps pada September mendatang.

The Fed sudah mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli tahun ini menjadi 5,25-5,5% dalam 12 kali rapat Federal Open Market Committee (FOMC).
“Saya perkirakan kenaikan suku bunga dibutuhkan untuk menekan inflasi agar ke target sasaran FOMC sebesar 2%,” tutur Michelle, dikutip dari CNBC International.

Dia menambahkan kebijakan moneter bukanlah haluan yang sudah diatur dan pergerakannya akan ditentukan oleh data. Karena itulah, dia melihat penting untuk mempertimbangkan data inflasi. Jika inflasi membandel maka kenaikan suku bunga tidak bisa dihindari.

Inflasi AS mencapai 3% (year on year/yoy) pada Juni tahun ini.
“Kita harus tetap bersedia menaikkan suku bunga jika data menunjukkan upaya menekan inflasi tetap tak berhasil,” imbuhnya.

Pernyataan tegas Micehlle ini sontak membuat pasar melihat kemungkinan kenaikan suku bunga menjadi sangat besar. Dolar AS pun mengangkasa.
Indeks dolar naik ke 102,528 kemarin, lebih tinggi dibandingkan 102,047 pada hari sebelumnya. Menguatnya dolar AS membuat emas semakin mahal dibeli sehingga tidak menarik untuk dibuat investasi.

Harga emas juga jatuh karena ekonomi China. Ekspor Tiongkok merosot 14,5% (year on year/yoy) ke level terendah dalam lima bulan terakhir sebesar US$ 281,76 miliar. Ekspor ke negara-negara di ASEAN pun mengalami penurunan sebesar 21,4%.

Sedangkan dari sisi impor, terjadi koreksi yang sangat drastis sebesar 12,4%yoysebesar US$ 201,16 miliar.
Angka ini lebih rendah daripada periode sebelumnya yang juga turun sebesar 6,8%yoy. Penurunan impor ini terjadi karena permintaan domestik yang memburuk.

China adalah konsumen emas terbesar di dunia sehingga perkembangan China akan sangat menentukan permintaan emas.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Pelaku Pasar Lagi Bingung, Harga Emas pun Limbung

(mae/mae)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts