Buron Interpol, Eveline Pietruschka Ngumpet di Beverly Hills

Jakarta, CNBC Indonesia – Polemik gagal bayar PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha masih belum menemukan titik terang. Para korban terus menuntut pemilik asuransi tersebut untuk bertanggung jawab atas kerugian mereka.

Setelah empat tahun lebih menunggu dan masih belum menemukan jawaban atas permasalahan yang dihadapi, salah satu nasabah Wanaartha mengaku rela bertandang ke California, Amerika Serikat demi bertemu Evelyne Pietruschka.

Read More

Dalam tayangan video yang diterima CNBC Indonesia, nasabah tersebut mendatangi kompleks perumahan mewah di Baverly Hills, California. Belum masuk gerbang komplek, dua nasabah yang mengendarai Tesla tersebut dihadang oleh satpam komplek tersebut.

Mereka pun ditanya terkait kepentingannya bertemu Evelyne. Sesaat sang satpam menelpon ke alamat kediaman yang dimaksud. Adapun yang mengangkat itu disebut adalah Evelyne.

Sayangnya, mereka tidak diperkenankan untuk masuk dan disuruh untuk memutar balik.

“Ternyata Evelyn yang bicara, dia menolak saya untuk masuk dan tidak mengizinkan saya untuk masuk,” ungkap sang nasabah dalam video tersebut, dikutip pada Jumat, (13/10/2023).

Mengutip data yang tertera di Clustrmaps, situs yang mengklaim informasi yang diungkapkan merupakan informasi publik, Pietruschka memiliki aset rumah mewah di Baverly Hills yang menurut marketplace rumah di AS, Zillow, harganya mencapai jutaan dolar atau sekitar puluhan hingga ratusan miliar rupiah. Meski demikan, CNBC Indonesia tidak bisa memverifikasi secara independen kebenaran informasi tersebut.




Foto: Beresford Road, California. (Dok: Zillow)
Beresford Road, California. (Dok: Zillow)

Sementara itu, dari dalam negeri sebagian nasabah Wanaartha saat ini diketahui sedang melakukangugatan perwakilan kelompok (class action) untuk memperjuangkan hak mereka.Setidaknya nilai kerugian yang tercatat dari para penggugat tersebut sebanyak Rp822 miliar, yang berasal dari 1.165 polis. Secara keseluruhan total kerugian dari kasus Wanaarthaditaksir mencapai Rp 15,9 triliun.

Sebelumnya, Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan menyampaikan pihaknya telah bekerja sama dengan Interpol untuk mencari keberadaan para Pemegang Saham Pengendali (PSP) Wanaartha tersebut.

“Posisi ada di Luar Negeri, kami sudah berkoordinasi dengan interpol,” ungkap Whisnu saat dihubungi CNBC Indonesia, Jumat, (28/4/2023).

Asal tahu saja, pengajuan red notice untuk keluarga Pietruschka sudah direncanakan sejak November 2022, namun hingga saat ini belum juga terlihat batang hidungnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Korban Wanaartha Life Mengadu ke Jokowi

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts