BUVA Tambah Modal, Happy Hapsoro Jadi Pemilik Alila-Uluwatu?

Jakarta, CNBC Indonesia – Sosok suami Puan Maharani Hapsoro ‘Happy’ Sukmonohadi akan segera mengakuisisi emiten perhotelan PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.

Read More

Aksi ini dilakukan Happy lewat perusahaannya PT Nusantara Utama Investama dan merupakan bagian dari pelunasan utang perseroan kepada perusahaan yang terafiliasi dengan menantu Megawati tersebut.

Emiten pengelola Hotel Alila dan Dialog, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA) juga telah mendapatkan persetujuan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Hal itu telah direstui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

BUVA akan menerbitkan saham baru sebanyak 12.573.477.346 saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham atau setara dengan 64,86% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah pelaksanaan PMTHMETD.

“PMTHMETD dilakukan dalam rangka konversi sebagian utang BUVA yang telah jatuh tempo kepada kreditur baru sesuai dengan kesepakatan dalam Perjanjian Penyelesaian Utang,” tulis manajemen melalui keterangan resminya, Senin (3/7).

Perseroan dan Kreditur Baru telah menyepakati harga konversi sebesar Rp 60 per saham sehingga total PMTHMETD mencapai Rp 754,40 miliar.

Dampak PMTHMETD bagi Perseroan adalah berkurangnya liabilitas jangka pendek menjadi Rp 1,17 triliun dari sebelumnya Rp 1,98 triliun pada 2022. Ekuitas perseroan juga berbalik positif menjadi Rp 659,88 miliar setelah private placement dari sebelumnya negatif Rp 159,08 miliar

Setelah PMTHMETD, pemegang saham lama Perseroan akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) dalam jumlah sebesar 64,86%.

Calon Pengendali Baru dalam rangka PMTHMETD adalah PT Nusantara Utama Investama (NUI) dimana setelah PMTHMETD, NUI akan menguasai 64,86% saham BUVA dan menjadi entitas pengendali.

Direktur BUVA Hendry Utomo mengungkapkan perbaikan kinerja sejumlah portofolio BUVA pada 2023 ditopang pertumbuhan wisatawan di Indonesia, baik mancanegara maupun domestik. Setelah menghadapi pandemi Covid-19 yang menghambat aktivitas masyarakat, kedatangan wisman mulai meningkat pada April 2022.

“Peningkatan signikan sebesar 393,83% terjadi pada 4 bulan pertama 2023. Kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 3,17 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu tentunya menjadi sentimen positif bagi perseroan,” ujarnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Bikin Geleng-geleng, Mengintip Gurita Bisnis Happy Hapsoro

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts