China, India & AS Bersatu Tenggelamkan Batu Bara, RI Pusing

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga batu bara semakin merana. Pada Pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (5/5/2023), harga batu bara kontrak Juni di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 168,5 per ton. Harganya turun 0,88%.

Read More

Harga tersebut adalah yang terendah sejak 11 Januari 2022 (US$ 168,1 per ton) atau dalam 16 bulan terakhir atau hampir 1,5 tahun.

Pelemahan kemarin juga memperpanjang tren negatif batu bara yang juga ambruk pada dua hari sebelumnya, Dalam tiga hari terakhir, harga batu bara sudah jatuh 11,31%.

Dalam sepekan, harga batu bara ambles 8,99%. Pelemahan ini lebih besar dibandingkan pada pekan sebelumnya di mana harga batu bara jatuh 2,22%





Jatuhnya harga batu bara pekan ini menjadi sinyal berakhirnya pesta durian runtuh Indonesia. Sejak awal 2023, harga batu bara sudah ambruk 56,8%.

Harga batu bara pekan ini menjadi sinyal berakhirnya pesta durian runtuh bagi Indonesia. Batu bara adalah salah satu pendulang cuan terbesar bagi ekspor dan penerimaan pajak Tanah Air.

Ekspor batu bara berkontribusi sekitar 19% terhadap total ekspor Indonesia. Pasir hitam juga menyumbang penerimaan dari banyak pintu mulai dari penerimaan pajak perusahaan hingga royalty.

Harga batu bara sebenarnya sempat berjaya lagi pada dua pekan lalu. Gelombang panas yang melanda kawasan Asia membuat harga batu bara melompat ke level US4 200 pada 8-12 April 2023.


Namun, harga batu bara kemudian melandai. Sejumlah faktor menjadi penyebabnya mulai dari kebijakan India, perkembangan ekonomi China, hingga perkembangan di Amerika Serikat (AS)

Produksi batu bara China dan India diperkirakan melonjak tahun ini sehingga permintaan impor bisa ditekan. Produksi batu bara India menembus 893,08 juta ton pada tahun fiskal April 2022/Maret 2023.

Produksi melonjak 23% dalam lima tahun terakhir.

India juga mengumumkan ambisi baru yakni produksi batu bara hingga 1,012 miliar ton untuk tahun fiskal 2023/2024.

Kabar mengejutkan juga disampaikan Negara Bollywood. Draft baru dari National Electricity Policy (NEP) menunjukkan pemerintah India berencana tidak akan lagi membangun pembangkit listrik batu bara yang baru, di luar yang sudah masuk dalam proposal sebelumnya.

Langkah ini diambil untuk mendorong perkembangan energi hijau yang lebih ramah lingkungan. India saat ini masih menggantungkan sekitar 60% produksi listriknya dari pembangkit batu bara.

Dengan upaya menggeber produksi sementara di sisi lain akan menghentikan pembangunan pembangkit maka pasokan batu bara dari India diperkirakan melimpah.
Kondisi ini akan mengurangi tekanan pada pasar global sehingga harga batu bara tertekan.

Produksi batu bara China juga meningkat drastis mencatat rekor pada Maret dengan jumlah 417,22 juta ton, Jumlah itu setara dengan 13,46 juta ton per hari yang merupakan rekor tertinggi.

Produksi batu bara China menembus 1,15 miliar pada Januari-Maret 2023, atau meningkat 5,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan produksi China ini justru terjadi di tengah pelemahan manufaktur. Purchasing Manager Index (PMI) China terkontraksi menjadi menjadi 49,2 dari pada April.

Indeks jauh lebih kecil dibandingkan 51,9 pada Maret 2023. Pelemahan manufaktur bisa membuat permintaan batu bara melandai.

Harga batu bara juga anjlok mengikuti harag sumber energi lain seperti minyak mentah dan gas.

Harga sumber energi mulai dari minyak mentah hingga gas jeblok setelah bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,0-5,25% pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (4/5/2023).

Kenaikan suku bunga terjadi di tengah krisis perbankan AS serta kekhawatiran terjadinya resesi. Hal itu dikhawatirkan membuat ekonomi AS terus melambat yang pada akhirnya berdampak kepada ekonomi global.

Jika ekonomi global melambat maka permintaan akan sumber energi akan berkurang.

Harga minyak jenis brent ambruk 5,3% pada hari ini sementara WTI anjlok 7,2%. Harga gas Eropa TTF juga jeblok 5% pada hari ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Breaking News! Harga Batu Bara Terbang 10% Karena China-India

(mae/mae)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts