Diisukan Jadi Calon Menkeu Prabowo, Ini Kata Mahendra Siregar


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar buka suara terkait isu yang menyebutkan bahwa namanya masuk kandidat Menteri Keuangan (Menkeu RI) kabinet Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Mahendra mengaku bahwa hingga saat ini ia belum ada komunikasi dengan Prabowo terkait rencana akan diangkat sebagai Menkeu RI. Ia mengaku masih ingin berfokus terhadap OJK.

“Itu, sih, enggak (komunikasi). Saya fokusnya OJK, lah,” ujar Mahendra usai Rapat Koordinasi Dewan Nasional Keuangan Inklusif di Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024).

Ketika ditanya soal apakah sudah mendapatkan tawaran untuk menduduki kursi Menkeu RI periode 2024-2029, Mahendra enggan menjawab. Namun, ia menyebutkan bahwa ia masih mau untuk terlibat di dalam OJK.

“Mau ngurus OJK? Mau, dong,” kata Mahendra.

Serupa dengan respons terkait tawaran, mantan Wakil Menteri Keuangan pada 2011-2013 dan Wakil Menteri Perdagangan pada 2009-2011 itu hanya tersenyum jika ditanya keinginannya untuk menjadi Menkeu RI.

Sebelumnya, Mahendra adalah salah satu dari empat nama yang digadang-gadang masuk menjadi kandidat Menkeu RI kabinet Prabowo-Gibran. Selain Mahendra, ekonom senior sekaligus Menkeu era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Chatib Basri dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin disebut juga masuk ke dalam bursa ini.

Nama-nama Menkeu RI yang akan mengisi kabinet Prabowo-Gibran mulai diperbincangkan setelah pasangan nomor urut 2 ini dinyatakan menang di semua hasil hitung cepat Pemilihan Presiden 2024. Meski belum dilantik, rumor mengenai persiapan Prabowo-Gibran dalam menyusun kabinet sudah beredar belakangan ini.

Terkait nasib Sri Mulyani, anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo memberi sinyal bahwa Sri Mulyani tak akan lagi menduduki jabatan yang sama di rezim baru. Drajad menuturkan, Prabowo dan Sri Mulyani beda ‘frekuensi’.

“Yang sering saya jawab adalah Pak Prabowo dan Mba Ani (Sri Mulyani) itu beda frekuensi, dalam arti punya beda pandangan mengenai arah kebijakan pembangunan,” kata Drajad, dikutip Jumat (22/3/2024).

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Top! Pelaku Bisnis Antusias Buat Inovasi Jasa Keuangan RI

(rns/mij)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts