Ini Profil Anthony Cottan, Bapak Starbucks RI


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Utama PT Map Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) Anthony Cottan menyerahkan surat pengunduran diri dari jabatannya pada 27 Februari 2024. Emiten pengelola Starbucks Indonesia itu telah menerima surat itu dan menyatakan pengunduran diri Cottan efektif sejak tanggal tersebut.

MAPB menyebut dalam situs resminya, bahwa Cottan merupakan “inti dari kepemimpinan tim”. Pria yang berkebangsaan Inggris itu dikatakan berperan penting dalam memimpin pertumbuhan MAPB secara nasional.

“Dipimpin oleh Bapak Cottan, merek makanan dan minuman Perseroan diakui sebagai tolok ukur industri di Indonesia.”

Adapun dia telah bergabung dengan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), induk MAPB sejak lebih dari 20 tahun yang lalu, tepatnya, pada tahun 2001. Kala itu Cottan menjabat sebagai direktur divisi Makanan MAPI.

Dalam laman LinkedIn pribadinya, Cottan menjelaskan dirinya memimpin ekspansi divisi jasa makanan untuk raksasa ritel MAPI. MAPI kemudian membangun perusahaan patungan MAPB dengan raksasa ekuitas global asal Amerika Serikat, General Atlantic.

MAPB dibentuk pada Juni 2016 lalu untuk mengkonsolidasi empat anak usaha MAPI sebelumnya yaitu PT Sari Coffee Indonesia (pengelola Starbucks Indonesia), PT Sari Pizza Indonesia (pengelola Pizza Marzano dan Pizza Express), PT Sari IceCream Indonesia (pengelola Cold Stone dan Godiva) dan PT Premier Doughnut Indonesia (pengelola Krispy Creme).

Dipelopori oleh Starbucks Coffee yang berdiri di Indonesia tahun 2002, portofolio merek MAPB terus bertambah, antara lain ada PizzaExpress, Krispy Kreme Donuts, Cold Stone Ice Cream, Godiva Chocolates, Paul Bakery, Genki Sushi, dan Subway.

Cottan menyebut bahwa portfolio bisnis MAPB per tahun 2021 mencapai US$250 juta atau sebesar Rp3,56 triliun (kurs Rp14.270/US$).

Pada tahun 2022, gerai Starbucks di Indonesia tercatat sebanyak 523 dan menjadi urutan ke-10 terbanyak di dunia. Sementara, dari total 70 negara Starbucks berada, Indonesia merupakan penyumbang pendapatan terbesar ke-10.

Dalam wawancara khusus dengan CNN Indonesia pada 2020, Cottan mengaku telah mengalami pasang surut akibat gejolak ekonomi, politik, dan berbagai bencana seperti gempa bumi hingga banjir, sepanjang menjalankan bisnis di Indonesia.

Oleh karena itu, ia menyimpulkan pasar di Indonesia tahan banting. Selain itu, Cottan juga melihat pasar Indonesia juga menyimpan potensi besar karena populasi dan jumlah masyarakat naik kelas terus meningkat.

Pada tahun 2021 saat pandemi Covid-19 masih merebak, ia kembali membuat terobosan dengan membawa brand sandwich Subway ke Indonesia. Gerai pertama Subway dibuka pada Jumat, 15 Oktober 2021 di lantai 1 Cilandak Town Square (Citos).

“Kami selalu yakin bahwa di balik ada krisis, pasti ada peluang. Pandemi ini memang masa yang sulit, tapi MAP adalah ‘pemain lama’ di bidang industri Food and Beverages (F&B),” ujarnya, dikutip dari detikcom, Jumat (1/3/2024).

Saat ini, jumlah gerai Subway di Indonesia pun telah bertambah menjadi sebanyak 102 yang tersebar di seluruh Indonesia.

Riwayat Pendidikan & Karir

Cottan lahir di Portsmouth, Inggris pada tahun 1964. Ia lulus dari Southdowns Hotel School pada tahun 1984, dan memperoleh gelar MBA dari Oxford Brookes University, Inggris pada tahun 2015.

Ia juga meraih gelar Doctor of Arts, Business Administration and Management di Universitas Pelita Harapan (UPH) pada tahun 2023.

Sebelum bergabung dengan MAPB, Cottan menjabat di Club Corporation Asia sebagai General Manager dari tahun 1989 – 2001 yang mencakup beberapa negara ASEAN selama masa jabatannya selama 12 tahun.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Saham Starbucks & KFC Cs di RI Ambruk Imbas Boikot Israel

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts