Investor Tunggu Inflasi AS & Risalah The Fed, Bursa Saham Asia Lesu


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa saham Asia sebagian besar dibuka melemah karena inflasi korporasi Jepang meningkat pada Maret dan keputusan suku bunga menunggu dari bank sentral Selandia Baru dan Thailand.

Pasar Korea Selatan tutup pada hari Rabu, saat negara tersebut menuju tempat pemungutan suara untuk memilih parlemen berikutnya.

Tingkat inflasi korporasi Jepang mencapai 0,8% untuk bulan Maret, kenaikan bulan ketiga berturut-turut dan sejalan dengan ekspektasi dari jajak pendapat para ekonom Reuters, sementara investor juga bersiap untuk laporan indeks harga konsumen AS pada Rabu nanti.

Di Australia, S&P/ASX 200 mengalami kenaikan hari ketiga berturut-turut, naik 0,43%. Namun, Nikkei 225 Jepang tergelincir 0,18%, sedangkan Topix berbasis luas turun 0,23%. Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 16,937, menunjukkan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan dengan penutupan HSI di 16,828.07.

Para pelaku pasar saat ini fokus kepada Indeks Harga Konsumen (CPI) AS periode Maret 2024, yang akan dirilis pada hari Rabu, yang diperkirakan akan menunjukkan kenaikan inflasi umum menjadi 3,4% secara tahunan dan dibandingkan 3,2% pada periode Februari 2024.

Angka inti, tidak termasuk komponen-komponen yang mudah berubah seperti makanan dan energi, diperkirakan akan turun menjadi 3,7% secara tahunan, dibandingkan 3,8% pada bulan Februari 2024.

Di tengah tanda-tanda perekonomian AS yang kuat, investor telah mengurangi ekspektasi mengenai seberapa besar bank sentral akan memangkas suku bunga pada tahun ini. Taruhan saat ini terhadap pelonggaran sekitar 60 basis poin adalah yang terendah sejak Oktober, menurut data LSEG, dibandingkan dengan perkiraan sekitar 150 bps pada awal tahun 2024.

Menurut FedWatch Tool CME, para pelaku pasar melihat peluang hampir 53% untuk penurunan suku bunga setidaknya 25 bps pada bulan Juni 2024, turun dari 64% pada minggu lalu.

Risalah pertemuan The Fed pada bulan Maret yang tetap berpegang pada panduan penurunan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini akan dirilis pada akhir minggu ini dan dapat menjadi kunci dalam mengukur posisi bank sentral dalam pelonggaran kebijakan.

Semalam di AS, tiga indeks utama berakhir beragam menjelang laporan CPI, dengan Dow Jones Industrial Averagemenutup tepat di bawah garis datar.

Di sisi lain, S&P 500 membukukan keuntungan sebesar 0,14%, sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 0,32%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Untung RI Libur Pilpres, Bursa Asia Kebakaran Hari Ini Karena Amerika

(ras/ras)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts