Laba Melonjak 440%, TUGU Ancang-Ancang Bagi Dividen Jumbo

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten asuransi sekaligus anak usaha Pertamina, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) mencatatkan kinerja keuangan yang ciamik pada tahun ini.

Read More

Emiten yang dikenal sebagai Tugu Insurance ini mencatatkan lonjakan laba bersih semester I-2023 menjadi Rp1,03 triliun, naik 440% secara year on year (YOY) dibandingkan tahun lalu yang tercatat Rp225,38 miliar.

Bila dibedah, laba bersih ini disumbang oleh pertumbuhan pendapatan premi neto 19% menjadi Rp 1,52 triliun. Sementara itu, pendapatan underwriting tumbuh 16% dan pendapatan investasi tumbuh 21,2%.

Faktor lain yang mendorong laba TUGU melonjak adalah pendapatan sekali waktu atau one off dari dari pembayaran dari kasus hukum yang dimenangkan oleh TUGU atas Citibank senilai Rp 1 triliun.

Apakah kenaikan laba ini akan berdampak kenaikan dividen?

Bila melihat historis 4 tahun terakhir, Tugu Insurance tidak pernah absen dalam pembagian dividen, termasuk di kala pandemi Covid-19 pada 2020-2022 lalu. Dalam 4 tahun laporan keuangan, yakni 2019-2022 Tugu Insurance membagikan dividen dengan rasio pembayaran antara 30%-40% dari laba bersih. Kecenderungan terjadi peningkatan dividen payout ratio, yakni pada 2021 dan 2022 tercatat 40%.

Analis Trimegah Sekuritas Kharel memprediksi laba bersih TUGU untuk full year 2023 mencapai Rp1,3-1,4 triliun, meningkat 274% sampai 303% dibandingkan 2022 yang tercatat Rp347 miliar. Kharel meyakini dividend payout ratio (DPR) TUGU akan dijaga pada level 40%.

Bila menggunakan asumsi tersebut, maka dividen TUGU untuk kinerja keuangan 2023 akan mencapai Rp520-560 miliar dengan dividen per saham sebesar Rp146 – Rp 157. Dividen ini tergolong jumbo karena setara dividend yield di kisaran 11,45% sampai 12,31%, dari harga saham Tugu saat ini

Lalu kapan TUGU biasanya membagikan dividen? Berdasarkan historis, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang memutuskan pembagian dividen digelar antara akhir April sampai Juni. Dengan demikian pembagian dividen kemungkinan besar hanya berjarak maksimal 8 bulan dari saat ini.

Faktor lain yang membuat saham TUGU menarik adalah laba ditahan akan meningkatkan modal TUGU dan otomatis meningkatkan book value atau nilai buku. Saat ini nilai buku per saham TUGU di Rp2.653. Terakhir, faktor yang menarik lainnya adalah valuasi saham TUGU masih tergolong murah karena di bawah 1x price to book value (PBV) atau tepatnya 0,48x.

Dengan kondisi tersebut, Trimegah Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli atau buy saham TUGU dengan target harga tinggi Rp 2.435, atau memiliki potensi kenaikan 90% dari harga saat ini.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


TEBE Tebar Dividen Interim Rp38,5 M, Cek Jadwalnya

(rob/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts