OJK Optimis Kinerja Positif Sektor Jasa Keuangan Berlanjut


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis tren positif kinerja sektor jasa keuangan akan berlanjut. Untuk mendorong hal itu, OJK mengeluarkan tiga arah kebijakan penguatan sektor jasa keuangan dan pelindungan konsumen pada 2024.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyebutkan, kebijakan prioritas pertama OJK, yaitu penguatan sektor jasa keuangan dalam kerangka pengaturan, pengawasan, dan perizinan yang lebih terintegrasi.

Kedua, peningkatan daya saing sektor jasa keuangan dan pendalaman pasar keuangan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Ketiga, upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat dan investor terhadap sektor jasa keuangan.

“Dengan arah kebijakan tersebut, kredit perbankan diproyeksikan tumbuh 9%-11%, didukung pertumbuhan Dana Pihak Ketiga 6%-8%. Di pasar modal, penghimpunan dana ditargetkan Rp 200 triliun. Sementara piutang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan diproyeksikan tumbuh 10%-12% sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat,” jelas Mahendra dalam sambutannya pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) di Jakarta, Selasa (20/2/2024).

OJK pun memproyeksikan aset sektor asuransi bakal tumbuh 4%-6% di tengah program reformasi yang dilakukan OJK. Sementara aset Dana Pensiun diperkirakan juga tumbuh 10%-12% dan aset Penjaminan diperkirakan tumbuh 9%-11%.

“Untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan kerja sama, koordinasi, dan sinergi yang positif antara pemerintah, otoritas moneter, industri jasa keuangan, para pelaku usaha, masyarakat, serta pemangku kepentingan lainnya,” ungkap Mahendra.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo mengatakan terima kasih kepada jajaran top management industri jasa keuangan di Indonesia.

“Terima kasih dedikasi bapak ibu, atas kerja keras dalam memajukan sektor keuangan dan mari kita bersama-sama mengatasi tantangan dan mencapai pertumbuhan ekonomi kita yang lebih baik,” ujar Jokowi.

Di sisi lain Ia mengatakan, ketidakpastian saat ini masih belum reda, terutama yang bersumber dari global. Antara lain, tensi geopolitik yang semakin tinggi di berbagai wilayah.

Adapun di dalam negeri, Jokowi meyakini kondisi politik masih stabil, meskipun baru saja selesai melewati proses pencoblosan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Kita melihat bahwa geopolitik global masih tetap kurang baik kurang kondusif kita lihat perang masih berjalan di Ukraina, Gaza, tapi yang penting politik dalam negeri stabil,” ungkap Jokowi.

Jokowi mengakui tensi politik sempat cukup tinggi sebelum pemilu, sehingga membuat pelaku industri keuangan wait and see.

“Sekarang Alhamdullilah pemilu berjalan lancar, masyarakat berbondong ke TPS dengan riang gembira. Dan kita harapkan arus modal masuk investasi sehabis pemilu ini bisa bergerak bisa meningkat dan lebih baik lagi,” pungkas Jokowi.

Sekadar informasi, pada hari ini OJK melakukan Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK). Dalam pertemuan ini, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar memberikan arahan mengenai kebijakan sektor jasa keuangan Indonesia ke depan.

OJK juga meluncurkan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) yang merupakan klasifikasi aktivitas ekonomi untuk mendukung upaya dan tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia yang menyeimbangkan aspek ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial.

TKBI digunakan sebagai panduan untuk meningkatkan pembiayaan berkelanjutan dalam mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia serta dirancang untuk dapat menjangkau semua pihak.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


RI Dihadang 5 Ancaman Ngeri, OJK Pantau Ketat!

(dpu/dpu)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts