Pakai Teknologi BIM, Ini Manfaat Bendungan Karangnongko

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) melakukan kunjungan kerja dan doa bersama sebagai tanda dimulainya Pembangunan Bendungan Karangnongko, di Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Read More

“Sudah lama cita-cita untuk membangun Bendungan Karangnongko ini. Karangnongko adalah bendungan gerak yang memanfaatkan teknologi long storage sepanjang sungai Bengawan Solo. Ini harus ditampung. Kalau tidak, kita akan semakin sulit untuk mendapatkan air. Semua ini kami lakukan dengan niat baik dan semua pekerjaan dapat lancar berjalan,” tutur Basuki dalam keterangan tertulis, Jumat (20/10/2023).

Bendungan Karangnongko memiliki luas genangan (full supply water) 1.026,55 ha dan kapasitas tampungan efektif sebesar 59,1 juta m3. Selain itu, bendungan ini dapat memberikan manfaat berupa suplai air daerah irigasi Karangnongko kiri 1.746 ha sebesar 2,85 m3/dt, suplai air daerah irigasi Karangnongko Kanan 5.203 ha sebesar 7,90 m3/dt.

Selain itu penyediaan air baku untuk Kabupaten Blora, Bojonegoro, Ngawi, dan Tuban sebesar 1,15 m3/dt, serta Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), juga bisa dipenuhi dari Karangnongko.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Sekretariat Negara Pratikno menyebut selain menjadi pemasok air, Bendungan Karangnongko dapat mendukung pertanian masyarakat sekitar.

“Semoga Bendungan Karangnongko ini dapat menjadi konektivitas pengembangan industri agro bisnis bagi para petani daerah sekitar. Sekali lagi terima kasih kepada Menteri PUPR bisa mengupayakan pembangunan ini,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama Waskita Karya Mursyid mengharapkan pembangunan dapat berjalan lancar dan tidak mengalami hambatan serius.

“Dengan dimulainya pekerjaan proyek Bendungan Karangnongko, harapannya Waskita dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan menjaga kualitas dengan baik. Selain itu, diharapkan bendungan dapat memasok air baku dan dapat bermanfaat untuk masyarakat sekitar,” ucapnya.

Untuk menunjang pekerjaan proyek dapat berjalan dengan lancar, tim proyek melakukan implementasi Building Information Modeling (BIM) 7D dalam pekerjaan proyek Bendungan Karangnongko.

“BIM ini mampu membuat pekerjaan menjadi sangat efisien sehingga pekerjaan proyek bisa selesai lebih cepat, hemat, dan pastinya dengan hasil kualitas yang baik,” ujar Mursyid.

Selain memanfaatkan teknologi BIM, lanjut dia, Waskita juga memberdayakan lebih dari 70% pekerja lokal pada proyek ini. Menurut dia, upaya ini dilakukan sebagai kolaborasi antara tim proyek dan masyarakat sekitar.

Selain itu dengan pengalaman yang Waskita miliki, Perseroan berkomitmen memberikan kontribusi maksimal dari sisi kualitas dan implementasi Health, Safety, Environment (HSE) yang tinggi.

Sebagai informasi, proyek pekerjaan Bendungan Karangnongko Paket 2 ini dilakukan dengan cara joint operation dengan PT Bangkit Berkah Perkasa dan PT Kelman Infra Pratama. Pembangunan yang didanai menggunakan dana APBN ini akan dikerjakan dalam 1.218 hari dan ditargetkan selesai pada akhir 2026.

Selain itu, Waskita berkomitmen menjamin kualitas konstruksi proyek Bendungan ini dan menjadikan bendungan sebagai fungsinya yaitu dapat memenuhi kebutuhan air untuk masyarakat Indonesia, mulai dari penyedia air baku sebagai air minum, irigasi, pembangkit listrik, pengendali banjir serta pengembangan sektor pariwisata.

“Saat ini, Perseroan fokus untuk selalu mengutamakan aspek-aspek tata kelola yang baik, terutama dalam hal transparansi, lean construction, serta efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan proses bisnis. Kami berkomitmen proyek ini bisa memenuhi seluruh keinginan dari stakeholder untuk mewujudkan seluruh target yang diinginkan,” tutur Mursyid.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Soal Poles Laporan Keuangan Waskita, Begini Updatenya

(rah/rah)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts