Pekerjanya Mogok Minta Naik Gaji, Harga Gas Alam Terbang 29%

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga gas alam Eropa melesat naik tinggi, akibat potensi gangguan pasokan global gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) dari Australia. Kenaikan pesat yang terjadi juga didukung adanya aksi beli besar-besaran akibat taruhan pelemahan harga dari pelaku pasar terancam gagal.

Read More

Kenaikan harga gas alam membuat khawatir pelaku pasar yang melakukan pertaruhan kejatuhan harga atau short sell. Mereka kemudian memaksa untuk melakukan penutupan atau melakukan pembelian. Adanya penutupan transaksi short sell menyebabkan harga gas semakin melonjak signifikan.

Alhasil, harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) terbang tinggi, hampir menyentuh level psikologis 40 euro. Harga gas melesat 28,19% ke 39,82 euro per mega-watt hour (MWh), Melansir Refinitiv.



Permasalahan pasokan gas dipicu oleh laporan bahwa para pekerja di kilang LNG penting di Australia berencana melakukan aksi mogok untuk memperjuangkan gaji yang lebih tinggi dan keamanan kerja yang lebih baik.

Meskipun level penyimpanan stok gas Uni Eropa (UE) meningkat mendekati kapasitas, krisis energi yang mengguncang benua itu selama hampir dua tahun belum berakhir, dan pasar masih gelisah tentang kerentanan pasokan.

Sementara pasokan LNG Australia jarang langsung menghampiri Eropa. Uni Eropa (UE) menjadi semakin bergantung pada kargo LNG lintas laut global untuk menggantikan pasokan Rusia yang dipangkas sejak perang di Ukraina.

Melansir Financial Times, Analis mengatakan pasar tetap mewaspadai potensi gangguan pasokan, meskipun harga secara substansial lebih rendah dari puncak musim panas lalu. Ketika itu, pemangkasan pasokan pipa Rusia mendorong gas ke rekor tertinggi di atas 340 euro /MWh.

“Bahkan jika penyimpanan gas penuh, bukan berarti semuanya baik-baik saja,” kata Callum Macpherson, kepala komoditas di Investec.

Ia memandang pasokan tinggi saat ini merupakan bagian dari persiapan untuk musim dingin mendatang.
Pasalnya perubahan iklim menyebabkan ketidakpastian kapan datangnya musim dingin. Callum menambahkan bahwa masih ada “buntut risiko yang signifikan” untuk situasi ketidakpastian pasokan gas Eropa.

Sebagai informasi, Uni Eropa adalah importir LNG terbesar di dunia tahun lalu, akibat terpaksa mengganti pasokan gas dari pipa Rusia yang diberhentikan. Sebelumnya, Rusia pernah memenuhi sekitar 40 persen permintaan gas UE.

Australia adalah pemasok penting gas alam ke Asia. Permasalahan ini menyebabkan Eropa harus bersaing untuk memperebutkan kargo dengan Asia jika pasar semakin ketat.

“Pemotongan pasokan Australia bisa berarti pembeli Asia meningkatkan pembelian dari penjual lain seperti AS dan Qatar yang bisa (memberikan supply,)” kata konsultan ICIS dalam  catatannya kepada The Financial Times.
Hal ini akan mengubah poros antara pasar.

Lonjakan harga serupa telah terjadi pada beberapa kesempatan tahun ini tetapi harga membaik seiring dengan pulihnya permintaan dan penawaran.

Inventori gas UE diharapkan akan ada angka 90% kapasitas pada musim dingin mendatang. Tingkat ini ingin dicapai oleh Komisi Eropa pada awal November. Beberapa pelaku pasar memperkirakan penyimpanan gas akan mencapai kapasitas penuh pada September.

Namun, analis di Citigroup mengatakan bahwa jika pemogokan Australia berlanjut dan berlangsung selama musim dingin, maka Eropa berpotensi melanggar batas kapasitas penyimpanan.

Bank Wall Street menambahkan bahwa harga gas Eropa dapat naik berlipat ganda pada  Januari jika ada persoalan pasokan, Harga gas bisa mencapai 62 euro/MWh jika pemogokan di Australia “segera dimulai dan berlangsung hingga awal musim dingin atau lebih”.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Breaking News! Harga Batu Bara Ambruk Setelah Party 9 Hari

(mza/mza)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts