Penerbitan Global Bond BNI Dinilai Langkah yang Tepat


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mengumumkan rencana menerbitkan obligasi dalam denominasi dolar AS, senilai Rp 500 juta atau Rp 7,9 triliun. Tujuan dari penerbitan ini adalah untuk mendiversifikasi sumber pendanaan dan ekspansi kredit dalam mata uang asing.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin menilai penerbitan global bond ini merupakan Langkah yang tepat. Hal ini mengingat BNI merupakan satu-satunya Bank Himbara yang memiliki kantor cabang dan kantor perwakilan di luar negeri.

“Dan (kantor cabang itu) masih bertahan sampai sekarang di posisi seperti itu. Jadi dengan kondisi yang demikian, seharusnya serapannya akan bagus global bond yang dilempar oleh BNI,” ungkap dia kepada CNBC Indonesia, Kamis (28/3/2024).

Dia menambahkan setelah penerbitan ini, BNI perlu memerhatikan strategi agar global bond bisa terserap dengan baik. Dalam hal ini BNI perlu menjalin kerja sama sehingga penawaran global bond tidak dilakukan satu per satu, baik itu korporasi maupun individu.

Amin juga menilai BNI masih memiliki peluang untuk mencatat pertumbuhan dengan penerbitan global bond ini.

“Karena di antara Bank Himbara ini sudah punya segmen pasar yang diatur sedemikian rupa sehingga kecil kemungkinan berebut pasar. Jadi peluangnya masih bagus ke depan,” papar dia.

Sebagai informasi, BNI telah menyelesaikan roadshow pada 26 Maret 2024 dan pricing pada 27 Maret 2024. Adapun bunga obligasi yang ditetapkan sebesar 5,28% per tahun.

Surat ini merupakan bagian dari program Euro Medium Term Note yang dibentuk pada 2020 silam. Berdasarkan program EMTN ini BNI dapat menerbitkan surat utang secara bertahap dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya US$ 2 miliar.

Penerbitan obligasi ini akan dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading dengan Citigroup dan J.P Morgan sebagai arranger dan penjual. Perseroan berencana menyelesaikan surat utang ini 5 hari kerja setelah pricing, yakni pada 5 April 2024.

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengungkapkan mengatakan, Rencana penerbitan mendapat respon positif dari investor global. Hal ini ditandai dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 6,4 kali dari rencana nilai yang diterbitkan saat Initial Pricing Guidance (IPG).

“Tingginya permintaan dari para investor global ini menjadi indikasi baiknya tingkat kepercayaan investor asing kepada perseroan jika melihat sehatnya fundamental kinerja dan transformasi yang sedang berlangsung di BNI saat ini, serta kepercayaan investor global terhadap sehatnya ekonomi nasional,” ungkap Novita dalam keterangan resmi, Kamis (28/3/2024).

Sebelumnya, BNI telah sukses menerbitkan berbagai obligasi global dan lokal, seperti program global CD US$ 1 miliar untuk BNI New York Agency pada 2020 dan subordinated notes T2 US$500 juta sebagai penerbitan pertama di bawah Program EMTN pada tahun 2021.

Selain itu BNI juga berhasil menerbitkan instrumen permodalan Additional Tier-1 (AT1) Tahun 2021 sebesar US$ 600 juta, yang merupakan transaksi AT1 publik pertama di Indonesia.

“Kami yakin penerbitan obligasi global ini akan disambut baik oleh investor internasional dan akan semakin memperkuat posisi BNI sebagai bank global asal Indonesia,” pungkas Novita.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Live Now! Bos BNI Buka-bukaan Soal Kinerja Keuangan Q3-2023

(rah/rah)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts