Sebut Tesla-BYD, Ternyata Ini Alasan Erick Soal Akuisisi Vale


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa pemerintah serius mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik secara masif di Indonesia. Pemerintah saat ini sedang berupaya untuk mencari peluang kerja sama antarnegara dalam komponen kendaraan listrik, termasuk nikel.

“Saya hari ini berangkat ke Arab Saudi sebagai special envoy, salah satunya kita mau bicara juga dengan Saudi mengenai critical mineral,” ucapnya dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (19/12).

Erick mengungkapkan, itu juga menjadi alasan pemerintah bersikeras untuk menggenggam porsi 34% saham di PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

“Makanya kita perlu Vale, dengan Volkswagen masuk, dengan yang namanya Ford masuk,” imbuhnya.

Erick melanjutkan lebih jauh, beberapa waktu lalu pihaknya juga telah membahas soal bahan baku mineral kritis (critical minerals). Bahkan, awal tahun depan dirinya akan kembali bertandang ke Qatar untuk mencari peluang kerja sama.

“Nanti Januari saya juga pergi ke Qatar, bicara critical mineral. Siapa tahu, mereka kan juga punya private equity, yang investasi di perusahaan-perusahaan mobil dunia,” sebutnya.

Harapannya, Erick dapat membawa oleh-oleh perjanjian kerja sama antarnegara untuk pengembangan kendaraan listrik di Tanah Air. Dengan demikian, lanjutnya, pemerintah tidak lagi bergantung pada satu pabrikan otomotif raksasa, seperti perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla.

“Siapa tahu mereka juga mau melakukan investasi di sini. Masa tergantung Tesla, kan ada BYD. Tapi nanti kalau BYD lagi, katanya titik lagi titik lagi. Kita enggak friendly lagi sama Eropa, sama Amerika, padahal coba lihat storyline-nya. Justru kita menjaga keseimbangan itu,” ungkapnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Nah Lho! DPR Tolak Perpanjangan Kontrak Tambang Vale

(wia)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts