Sempat ke Rp 14.500an, Rupiah Berakhir Menguat Tipis

Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai tukar rupiah menguat tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (4/5/2023). Padahal di pembukaan perdagangan rupiah melesat ke kisaran Rp 14.500-an per doiar AS.

Read More

Melansir data Refinitiv, rupiah melesat 0,82% ke Rp 14.560/US$, yang merupakan level terkuat sejak 10 Juni 2022. Setelahnya penguatan rupiah terus terpangkas hingga menutup perdagangan di Rp 14.675/US$, menguat tipis 0,03%.

Indeks dolar AS yang tenggelam merespon kebijakan bank sentral AS (The Fed) membuat rupiah mulus melenggang di awal sesi. Dini hari tadi, The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5% – 5,25%, menjadi yang tertinggi sejak Agustus 2007.

Sejak Maret 2022 lalu, The Fed sudah menaikkan suku bunga sebanyak 10 kali dengan total 525 basis poin. Kenaikan yang sangat agresif, bertujuan untuk menurunkan inflasi.

Kenaikan tersebut sesuai ekspektasi pelaku pasar, selain itu The Fed memberikan sinyal ini bisa menjadi akhir periode kenaikan suku bunga.

“Bagian yang paling diperhatikan dari pernyataan The Fed yakni outlook kebijakan monerer ke depannya, para pembuat kebijakan (FOMC) bersikap melunak terhadap perlunya pengetatan moneter tambahan,” kata Jay Bryson, kepala ekonomo di Wells Fargo, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (4/5/2023).

Pasca pernyataan tersebut pasar melihat The Fed sudah mencapai puncak suku bunganya, terlihat dari perangkat FedWatch milik CME Group. Bahkan banyak yang memprediksi Jerome Powell dkk akan memangkas suku bunga pada Juli.

Data dari FedWatch menunjukkan ada probabilitas sebesar 52% suku bunga akan dipangkas 25 basis poin. Indeks dolar AS pun merosot 0,6% dan berlanjut 0,1% sore ini.

Pelaku pasar kini menanti rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia Jumat besok.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 13 institusi juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,95% (year on year/yoy) dan terkontraksi 1,0% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq).

Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01 (yoy) pada kuartal IV-2022 dan 5,73% (yoy) pada kuartal III-2022.

Secara qtq, ekonomi Indonesia tumbuh 0,36% pada kuartal IV dan 1,83% pada kuartal III-2022.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


BI Sebut Permintaan Dolar Meningkat, Pasokan Valas Aman?

(pap/pap)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts