Sempat Stagnan, Harga CPO Turun Tipis! Simak Pemicunya

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau terkoreksi tipis di sesi awal perdagangan Rabu (20/9/2023) melanjutkan pergerakan meskipun sempat ditutup stagnan pada perdagangan kemarin.

Read More

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau melemah 0,08% di posisi MYR 3.746 per ton pada pukul 07:40 WIB. Dengan perlemahan ini,  harganya masih saja bercokol di level psikologis 3.700.

Pada perdagangan Selasa (19/9/2023) harga CPO ditutup stagnan ke posisi MYR 3.749 per ton. Dengan ini, secara bulanan mencatatkan koreksi semakin dalam mencapai 6,51%, sementara secara tahunan sudah jatuh 10,18%.



Turunnya harga CPO dipicu karena memperpanjang kerugian untuk sesi kedua, terbebani oleh aksi jual minyak nabati saingannya.

Kontrak berjangka sebelumnya membuka gap lebih rendah, karena tekanan jual semakin cepat akibat aksi jual kontrak berjangka minyak Kedelai CBOT semalam dan kontrak berjangka minyak Palmolein, minyak Kedelai dan minyak Rapeseed Tiongkok serta kontrak berjangka minyak Kedelai CBOT pada jam-jam Asia hari ini.

Kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian, DBYcv1, turun 2,00%, sedangkan kontrak minyak sawit DCPcv1 kehilangan 1,38%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOc2 turun 0,34%.

Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait saat mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.

Pada Selasa (19/9/2023) Malaysia mempertahankan pajak ekspor minyak sawit mentah pada bulan Oktober sebesar 8% dan menurunkan harga referensi menjadi MYR 3,710.50 per metrik ton dari referensi bulan September sebesar MYR 3,755.13.

Sementara itu, Indonesia menetapkan harga referensi minyak sawit mentah sebesar US$ 798,83 per ton pada 16-30 September, turun dari paruh pertama bulan ini. Namun, pajak ekspor dan retribusi tidak berubah, masing-masing sebesar US$ 33 per ton dan US$ 85 per ton.

Dari sisi ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1-15 September turun 11,8% menjadi 580.893 metrik ton dari 658.475 metrik ton yang dikirimkan selama 1-15 Agustus, menurut surveyor kargo Intertek Testing Services.

Namun, menurut perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia, ekspor produk minyak sawit Malaysia pada 1-15 September turun 9,3% dari bulan sebelumnya menjadi 574.936 ton.

Berdasarkan analis teknikal Wang Tao yang dikutip dari Reuters, harga CPO mungkin akan kembali ke level terendahnya pada 12 September di MYR 3.667 per ton, karena mungkin telah menyelesaikan pemantulan dari level ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Harga CPO Naik Tapi Masih Rawan Longsor Karena Kebijakan RI

(aum/aum)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts