Setelah Kresna Life Gagal Bayar, Induknya Mau Jual Anak Usaha

Jakarta, CNBC Indonesia – Induk Kresna Group PT Quantum Clovera Investama Tbk (KREN) mengundang pemegang sahamnya untuk melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa, (12/9/2023) mendatang.

Read More

Adapun mata acara RUPSLB KREN tersebut akan membahas soal permohonan persetujuan untuk melakukan rencana pelepasan (divestasi) berbagai investasi saham yang dimiliki oleh perseroan secara bertahap, termasuk namun tidak terbatas pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang Lembaga Jasa Keuangan bidang Pasar Modal.

“Seperti PT Kresna Asset Management dan PT Kresna Sekuritas, kepada investor baru dalam rangka memperbaiki struktur keuangan serta kelangsungan oprasional Perseroan,” ujar Direksi KREN dikutip dari Keterbukaan Informasi BEI, Jumat (18/8/2023).

Selain itu, dalam rapat tersebut juga akan dibahas soal permohonan persetujuan atas rencana perubahan alamat Perseroan dan permohonan persetujuan perubahan susunan pengurus perseroan.

Sebelumnya, Induk Kresna Life, PT Quantum Clovera Investama Tbk (KREN) melaporkan kenaikan kerugian tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar 25,8% secara tahunan (yoy) pada paruh pertama tahun 2023.

Merujuk pada laporan keuangan interim per Juni 2023, kerugian periode berjalan emiten milik Michael Steven ini tercatat sebesar Rp40,9 miliar. Sementara di tahun 2022, perseroan membukukan kerugian bersih sebesar Rp32,51 miliar.

Dari sisi top line, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp6,55 triliun. Angka ini lebih tinggi 4,8% yoy ketimbang 2022 sejumlah Rp6,25 triliun. Sedangkan beban pokok pendapatan membengkak sebesar 24,4% yoy ke Rp6,57 triliun dari sebelumnya Rp5,28 triliun.

Dalamnya kerugian KREN salah satunya disebabkan oleh hilangnya laba dari operasi yang dihentikan. Tercatat, tahun 2022, KREN mendapat laba Rp3,69 miliar, sedangkan di semester 1/2023 ini, KREN tidak mencatat apapun.

Pada nota catatan keuangannya, KREN mengatakan bahwa grupnya telah melepas status pengendali terhadap berapa anak usaha. Salah satunya, anak dari PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), PT Digital Maksima Karunia (DMK) yang dahulu merupakan PT Mcash Nasional Indonesia.

“Setelah transaksi tersebut, kepemilikan Grup atas saham DMK terdilusi menjadi sebesar 49,00%. dan kehilangan pengendalian atas DMK,” tulis laporan itu, dikutip Selasa, (1/8/2023).

Di sisi lain, pendapatan KREN juga diberatkan oleh pendapatan dari keuangan dan investasi yang mengalami rugi sebesar Rp 25,47 miliar. Meski begitu, pendapatan KREN masih terselamatkan karena ada pendapatan dari sektor teknologi digital sebesar Rp6,58 triliun. Adapun sektor itu menyangkut agregator produk digital, iklan berbasis cloud, hingga konten hiburan.

Posisi nilai aset perseroan pada pertengahan tahun ini tercatat sebesar Rp2,9 triliun. Aset didominasi oleh aset lancar sebesar Rp 1,57 triliun. Sisanya merupakan aset tak lancar sebesar Rp 1,32 triliun.

Sementara itu posisi liabilitas KREN sebesar Rp 789,31 miliar, naik dibandingkan posisi akhir tahun 2022 sebesar Rp 62,04 miliar. Di sisi lain, posisi ekuitas perusahaan di paruh pertama tahun 2023 tercatat sebesar Rp 2,9 triliun, naik tipis dibandingkan periode akhir Desember 2022 sebesar Rp 2,87 triliun.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Kresna Life di Ujung Tanduk, Tidak Punya Uang Setor Modal

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts