Ssstt…Surya Semesta (SSIA) Bangun Mega Proyek di Subang

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) akan mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,3 triliun pada 2023. Sebagian besar dana capex akan dialokasikan untuk pembangunan proyek Subang Smartpolitan.

Read More

VP Head of Investor Relations SSIA, Erlin Budiman mengungkapkan, perusahaan menyiapkan dana capex Rp 1 triliun untuk pengembangan lahan dan akuisisi lahan Subang Smartpolitan. Sedangkan sisa dana capex Rp 300 miliar akan digunakan untuk unit bisnis lain, seperti Edenhaus Simatupang, dan segmen perhotelan.

“Capex 2023 sebesar Rp 1,3 triliun, utamanya itu kita untuk Subang Smartpolitan sebesar Rp1 triliun,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat (16/12/2022).

Sementara, Direktur SSIA, The Jok Tung mengaku, memang membutuhkan dana capex yang besar untuk ekspansi di kawasan Subang. Pasalnya, perusahaan masih perlu akuisisi lahan strategis dan mengerjakan infrastruktur.

Perseroan berharap, tahun depan sudah dapat melakukan penjualan lahan dan serah terima pada 2024. Terkait perolehan dana capex, Jok Tung menyebut, perusahaan masih punya sisa dana dari penjualan pergudangan.

Seperti diketahui, perseroan telah melakukan aksi divestasi pergudangan dengan nilai Rp 562,27 miliar pada Juni 2022. Selain itu, dana capex juga sapat diperoleh dari pembiayaan perbankan senilai Rp 500 miliar.

Sebelumnya, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) telah merampungkan penjualan seluruh kepemilikan saham pada dua perusahaan senilai total Rp 562,2 miliar. Kedua perusahaan tersebut, yaitu PT. SLP Surya Ticon Internusa (SLPSTI) sebesar 50 % kepemilikan saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 430,6 miliar.

Sedangkan pada PT Surya Internusa Timur (SIT) sebesar 66,7 persen kepemilikan saham saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 131,6 miliar.
Adapun total nilai nominal sebesar Rp 301,6 miliar dari penjualan saham di PT. SLP Surya Ticon Internusa (SLPSTI) dan Rp 120 miliar dari penjualan saham di PT Surya Internusa Timur (SIT).

PT. SLP Surya Ticon Internusa (SLPSTI) sebelumnya adalah perusahaan joint venture antara PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), Mitsui & Co., Ltd (Mitsui) and Frasers Property (Thailand) Public Company Ltd (Frasers), (sebelumnya Ticon Industrial Connection Plc.). Sementara PT Surya Internusa Timur (SIT), sebelumnya adalah perusahaan joint venture antara SSIA dan Frasers.

Presiden Direktur SSIA Johannes Suriadjaja mengatakan, pelepasan kepemilikan saham SSIA pada kedua perusahaan tersebut merupakan salah satu strategi perseroan untuk mempercepat pengembangan Subang Smartpolitan. Dengan tambahan modal yang diperoleh dari penjualan saham ini, perusahaan memiliki ruang lebih untuk menjalankan strategi bisnis dalam proyek unggulan perseroan yang telah menjadi fokus utama.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Seberapa Menarik, Prospek Bisnis GOTO?

(rob/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts