Target Freeport, Tekan Emisi 30% & Operasional Smelter di Agustus 2024

Jakarta, CNBC Indonesia- CNBC Indonesia kembali menghadirkan Mining Outlook 2024 dengan tema “Tambang Berkelanjutan & Hilirisasi Sebagai Motor Pertumbuhan Ekonomi” yang akan mengupas tuntas prospek dan tantangan sektor pertambangan di tengah ancaman krisis energi dan upaya percepatan transisi energi Indonesia.

Read More

PT Freeport Indonesia (PTFI) mencatat kenaikan produksi tembaga dan emas masing-masing 5,93% (yoy) dan 10,01% (yoy) sepanjang tahun 2023. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas dalam Mining Outlook 2024 mengatakan Melesatnya kinerja PTFI tidak lepas dari kenaikan tingkat penggilingan bijih dari tambang bawah tanah dengan rata-rata di kisaran 218 ribu ton per hari di periode Q4-2023.

Sepanjang 2023, produksi tembaga PTFI mencapai 1,3 miliar pound dan emas mencapai 2 juta ounce sehingga mendorong peningkatan pendapatan negara yang diperkirakan tembus lebih dari Rp40 triliun termasuk di dalamnya menyumbang pendapatan daerah hingga Rp9 triliun.

Guna mendorong pertambangan berkelanjutan PTFI berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon 30% di 2023 sebagai upaya mencapai program Net Zero Emission Indonesia 2060. Strategi ini antara lain dilaksanakan lewat penghentian operasi PLTU Batu Bara hingga mendorong rehabilitasi lahan yang sudah melebihi 1000 hektar.

Sementara terkait progress pembangunan smelter Gresik, PTFI di akhir 2023 berhasil menyelesaikan 90,6% pembangunan fisik fasilitas pemurnian konsentrat atau smelter di Gresik dan ditargetkan smelter dapat mulai berproduksi di Agustus 2024. Lalu Seperti apa tantangan dan prospek bisnis berkelanjutan PTFI? bagaimana sumbangsi PTFI terhadap perekonomian nasional?

Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas dalam Mining Outlook 2024,CNBCIndonesia (Selasa, 02/02/2024)

Saksikan live streaming program-program CNBC Indonesia TV lainnya di sini


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts