Deretan Top Gainers – Losers Pekan ini, Ada GOTO Sampai DOOH

Jakarta, CNBC Indonesia – Sepanjang pekan yang berakhir pada Jumat (3/11/2023) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,44% secara mingguan ke posisi 6788,85.

Read More

Posisi IHSG pada pekan ini berhasil mengakhiri tren koreksi selama dua pekan terakhir serta menjadi posisi yang tertinggi sejak 25 Oktober 2023 lalu.


Penguatan IHSG pekan ini sejalan dengan optimisme investor setelah bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya pada Kamis dini hari kemarin waktu Indonesia.

The Fed menahan suku bunga acuan-nya di level 5,25-5,50%. Ini menjadi kedua kalinya dalam dua pertemuan terakhir The Fed menahan suku bunga acuannya. The Fed terakhir kali menaikkan suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) 25 Juli 2023. Keputusan menahan suku bunga juga sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar.

Namun, The Fed menegaskan jika inflasi belum turun secepat keinginan mereka sehingga potensi kenaikan suku bunga masih ada. 

Seperti diketahui, The Fed mengerek suku bunga secara agresif sebesar 525 basis poin (bp) sejak Maret 2022 hingga Juli tahun ini.

Sikap The Fed ini membuat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) kembali menurun. Yield Treasury tenor 10 tahun melandai ke 4,668%. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan akhir Oktober yang sempat menyentuh 5%.

Pada saat yang bersamaan, indeks dolar juga turun ke 106,14 kemarin, dari 106,88 pada hari sebelumnya.

Melandainya imbal hasil dan indeks dolar ini menjadi kabar positif bagi Indonesia karena ada peluang bagi inflow asing di pasar saham, rupiah, dan Surat Berharga Negara (SBN).

Dengan imbal hasil yang lebih rendah maka return berinvestasi di US Treasury juga akan lebih kecil sehingga investor bisa mencari pasar yang lebih menarik seperti Indonesia.

Imbal hasil US Treasury dan indeks dolar turun karena pelaku pasar semakin optimis The Fed akan segera mengakhiri siklus bunga tinggi. Optimisme mereka semakin naik setelah data tenaga kerja AS memburuk.

Pada sepanjang perdagangan pekan ini, saham PT Puri Global Sukses Tbk (PURI) yang melonjak 29,25%, kemudian diikuti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dengan harga saham melesat 25% dan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) menguat 19,69%. Terakhir pada posisi empat dan lima ada PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dengan penguatan masing-masing 15,76% dan 14,47% secara mingguan.

Sementara di sisi sebaliknya, ada lima saham yang paling boncos dalam sepekan diantaranya saham PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS), PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS), PT MD Pictures Tbk (FILM), PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) dan PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH).

Adapun lima saham top gainers dan losers secara lebih rinci sebagai berikut :


CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Video: IHSG Loyo, Saham Perbankan dan Teknologi Jadi Beban

(tsn/tsn)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts