Edwin Soeryadjaya Borong 4,06 Juta Saham Saratoga (SRTG)


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemilik dan Presiden Komisaris PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG), Edwin Soeryadjaya kembali memborong saham perusahaan. Mengutip keterbukaan informasi, ia membeli sebanyak 4,06 juta saham pada serangkaian transaksi yang dilakukan pada tanggal 5–13 Februari 2024 dan terakhir pada 15 Februari 2024.

Mengutip keterbukaan informasi, pada tanggal 5-13 Februari ia membeli sebanyak 3.683.200 saham, yang dengan harga Rp1.521 hingga Rp1.548 per saham. Kemudian pada tanggal 15 Februari, Edwin memborong 383.600 dengan harga pembelian sebesar Rp1.543 per saham.

Sebelum transaksi, ia secara langsung menggenggam sebanyak 4.734.127.090 saham SRTG. Setelahnya, secara langsung Edwin menggenggam sebanyak 4.738.193.890 saham SRTG.

“Tujuan transaksi, investasi. Status kepemilikan saham, langsung dan tidak langsung,” demikian tertulis dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (23/2/2024).

Di samping itu, Edwin juga menggenggam kepemilikan secara tidak langsung sebanyak 2.226.885.000 saham. Adapun kepemilikan saham Edwin secara tidak langsung adalah melalui sejumlah perusahaan, yakni, PT Unitras Pertama (UP), PT Nonferindo Utama (NFU), PT Pandu Dian Pertiwi (PDP), dan PT Trimitra Utama Selaras (TUS).

Pada kuartal III-2023 lalu, Saratoga mencatatkan rugi periode berjalan sebesar Rp10,6 triliun, berbalik arah dari tahun sebelumnya untung Rp7,15 triliun.

Rugi emiten milik Edwin dan Sandiaga Uno ini didapat dari kerugian neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya sebesar Rp12,87 triliun. Kerugian membengkak dari periode sama tahun sebelumnya untung Rp7,58 triliun.

Meski begitu, SRTG mencatatkan investasi Net Asset Value (NAV) atau nilai investasi sebesar Rp49,8 triliun pada kuartal III/2023. Adapun arus kas dari dividennya sebesar Rp2,9 triliun per September 2023. Angka ini naik 35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Adapun pada perdagangan kemarin saham SRTG ditutup menguat 5,79% ke level Rp 1.645 dengan kapitalisasi pasar Rp 22,31 triliun. 

[Gambas:Video CNBC]

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts