Emiten Sandiaga Uno PALM Gak Bagi Dividen, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten investasi milik Grup Saratoga yang dimiliki Sandiaga Uno PT Provident Investasi Bersama Tbk. (PALM) memutuskan untuk tidak membagi dividen tunai tahun buku 2022. Perusahaan menutup tahun 2022 dengan laba bersih sebesar Rp239,58 miliar, merosot 86% dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,76 triliun.

Read More

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan Rabu (21/6/2023), perusahaan memutuskan untuk menggunakan sepenuhnya laba bersih tahun 2022 sebagai laba ditahan.

“Kalau laba 2022 tadi di rapat diputuskan untuk menjadi laba ditahan untuk menjaga modal perseroan,” kata Presiden Direktur PALM Tri Boewono pada Public Expose di JS Luwansa Hotel, Rabu (21/6/2023).

Sementara untuk perolehan laba bersih tahun ini, Tri menegaskan bahwa perolehan laba bergantung dari nilai investasi perusahaan.

“Sebagian besar tadi nilai investasi kita tergantung dari harga saham yang tentunya tertuang di papan. Memang ada kenaikan 2022 lebih tinggi dibanding kenaikan di 2023. Makanya itu ada penurunan [laba],” ujarnya.

“Sekali lagi investasi kita selalu menengah dan panjang. Jadi, kita kalau pasar kan harga saham bisa naik turun setiap saat. Tapi kita akan melihat tentunya, mengkaji lagi secara jangka menengah panjang dan panjang investasi kita seperti apa.”

Adapun PALM tahun ini akan berinvestasi pada perusahaan terbuka di sektor sumber daya alam, teknologi, media dan telekomunikasi, serta logistik. Tri mengungkapkan Perseroan telah memiliki pipeline terhadap beberapa perusahaan publik.

“Saat ini kami fokus berinvestasi pada perusahaan terbuka karena memudahkan bag perusahaan untuk menganalisis kinerja dan prospek perusahaan karena datanya lebih transparan. Namun ke depannya, Perseroan tidak menutup kemungkinan untuk berinvestasi di perusahaan yang belum terdaftar di bursa tau non listed asal terukur dan prudent,” kata Tri.

Untuk mengeksekusi investasi, perusahaan mengalokasikan sekitar 57% dana dari hasil penerbitan obligasi yang totalya mencapai Rp1,5 triliun.

Perusahaan telah mengeluarkan obligasi dalam 2 (dua) tahap, yakni pada 28 Maret 2023 menerbitkan Obligasi Berkelanjutan | Provident Investasi Bersama Tahap I Tahun 2023 sebesar Rp750 miliar, yang terbagi dalam 2 seri. Seri A: Rp268 miliar, bunga 6,75% untuk tenor 370 hari kalender. Seri B: Rp482 miliar, bunga 8,50% untuk tenor 3 tahun. Kemudian pada 7 Juni 2023

kembali menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Provident Investasi Bersama Tahap I Tahun 2023 sebesar Rp750 miliar, dalam 2 seri. Seri A: Rp321 miliar, bunga 6,75% untuk tenor 370 hari kalender. Seri B: Rp429 miliar, bunga 8,50% untuk tenor 3 tahun.

Per 31 Maret 2023, Perseroan telah memiliki portfolio investasi di PT Merdeka. Copper Gold. Tbk. (MDKA) sebanyak 1.347.254.738 saham, harga perolehan R512,53 per saham dan total nilai wajar investasi Rp5,64 triliun. Selanjutnya investasi ekuitas di perusahaan properti logistik, PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) sejumlah 1.252.525.300 saham, dengan harga perolehan Rp495,99 per saham dan nilai wajar Rp586,18 miliar.

Selanjutnya investasi ekuitas di Giyanti Time Limited (Giyanti), perusahaan investment fund, sebanyak 7.024,3 lembar saham dengan harga perolehan Rp14.333.976 per saham atau setara USD1,001.40 per saham. Nilai wajar investasi Rp111,04 miliar.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Emiten Sandiaga Uno Terima Dividen Rp 2,6 T, Dari Siapa?

(Zefanya Aprilia/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts