PLTU Batu Bara Bakal Pensiun Dini, Bisnis Adaro Bagaimana?

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Adaro Energy Tbk (ADRO) terus melakukan transisi bisnis ke energi hijau (Energi Baru Terbarukan/EBT). Hal itu seiring dengan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang akan menghentikan PLTU batu bara.

Read More

Tujuannya, untuk mendorong energi yang lebih ramah lingkungan hingga mencapai net zero emisi sekaligus menggenjot hilirisasi.

“Kita itu sangat inline dan suportif karena kita tahu pemerintah pasti lebih tahu dari kita mana yang baik, mana yang diperlukan,” kata Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir di St. Regis Jakarta, Kamis (11/5).

Namun, pria yang akrab disapa Boy Thohir ini mengaku, untuk mencapai transisi energi yang ramah lingkungan membutuhkan waktu. Saat ini Adaro sedang mengerjakan berbagai proyek hilirisasi.

“Nggak mungkin langsung, saya setuju banget PLTU yang tua-tua yang 40 tahun,” sebutnya.

Boy menambahkan, PLTU tua memakai teknologi lama sehingga tidak ramah lingkungan. Sementara, untuk PLTU baru dengan teknologi terkini untuk mempensiunkannya butuh waktu.

“Teknologi lama sudah berjalan 40 tahun terus pasti karbon emisi nggak bagus, menurut saya setuju banget, tapi dengan PLTU-PLTU baru super ultra critical segala macam ya nanti bertahap, apakah nanti 10-15-20 tahun lagi,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Cuan Triliunan, Kakak Menteri Jokowi Ini Makin Kaya Raya

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts