Bakal Dipanggil, Direksi Wanaartha Siap Bantu Tim Likuidasi

Jakarta, CNBC Indonesia – Jajaran direksi PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life/WAL) menyatakan siap memberi keterangannya untuk melengkapi kebutuhan data proses likuidasi.

Read More

Presiden Direktur non aktif Wanaartha Adi Yulistianto mengatakan, pihaknya telah selesai melakukan pertemuan pertama dengan tim likuidasi pada Rabu, (26/4/2023). Pihaknya tidak menutup kemungkinan akan ada pertemuan lanjutan.

“Kemungkinan ada pertemuan lagi karena terbesit dari pihak Tim likuidasi (TL) itu mereka memerlukan dokumen kami terkait dengan audit,” kata Adi saat dikonfirmasi CNBC, Kamis, (28/4/2023).

Adi mengatakan, keterangan direksi non-aktif diperlukan untuk mengkonfirmasi beberapa hal mengenai neraca keuangan dan penutupan di Wanaartha.

“Konfirmasi suatu hal, contoh gini, kami tahu persis ada bagian yang diketahuinya oleh orang lain. Contoh, saya dan Pak Ari (Direksi non aktif) baru menjabat di pertengahan 2022. Kalau mau ditanya sebelumnya kan ada Pak Yanes dan Pak Daniel, otomatis ada bagian yang tidak bisa kami dukung,” pungkas Adi.

Kini, proses likuidasi dianggap tengah mandek karena tak kunjung bisa membuka data asli polis nasabah di server Wanaartha yang tersita Polisi. Ketika ditanya mengenai hal ini, Adi mengatakan pihaknya tidak membahas soal data nasabah Wanaartha yang terblokir itu.

“Tidak ada omongan ke sana. Karena secara prosedur sudah diserahterimakan, kalau kami kan sudah jadi pihak yang berada di luar,” kata dia.

Meski menyatakan siap membantu, Adi tetap mendorong agar ia dan jajaran direksi lain segera mendapat status baru atas keadaannya kini yang masih abu-abu. Semenjak non-aktif, Adi masih terikat tanpa gaji dan tunjangan yang dibayarkan.

“Kalau kami ada dua opsi, opsi pertama, adalah kami minta ojk untuk release kami, untuk dilepaskan, kalau permintaan pertama belum bisa dipenuhi untuk koordinasi, kami siap koordinasi,” pungkas Adi.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Kronologi Kasus Wanaartha Life Hingga Akhirnya Ditutup

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts