Breaking! Harga Batu Bara Terbang 16%, Naik 8 Hari Beruntun

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga batu bara terus melesat delapan hari berturut-turut, menjadi rally terpanjang tahun ini, terakhir kali terjadi pada akhir November 2022.

Read More

Kenaikan harga dalam beberapa hari terakhir ditopang sentimen pengetatan produksi batu bara China serta menguatnya harga komoditas energi.

Pada perdagangan Selasa (25/7/2023), harga batu bara ICE Newcastle kontrak Agustus ditutup di posisi US$ 147, 50 per ton. Harga batu bara melonjak 3,07%. Posisi penutupan tersebut adalah yang tertinggi dalam 14 hari perdagangan terakhir.

Sejak menyentuh bottom pada Kamis (13/7) di US$127,15, harga batu bara sudah mengalami rally 16%.



Kenaikan harga batu bara ditopang oleh perkembangan di China. Tiongkok kembali beralih ke batu bara untuk mengatasi meningkatnya permintaan listrik, meskipun telah berinvestasi besar-besaran pada energi terbarukan.

Melansir Oil Price, penggunaan pembangkit listrik China naik sebesar 5,2% pada paruh pertama tahun 2023. Produksi listrik berbahan bakar batu bara menopang 71% dari output listrik Cina. besarnya peran pembangkit batu bara disebabkan oleh menurunnya produksi listrik dari pembangkit tenaga air rendahnya curah hujan serta kekeringan akibat gelombang panas.

Rencana stimulus ekonomi dari pemerintah China juga ikut mendongrak harga batu bara. Beijing tengah menyiapkan stimulus ekonomi untuk menggerakkan konsumsi masyarakat.
Bila ekonomi China menguat maka permintaan akan listrik dan batu bara bisa meningkat terus.

Penguatan juga diiringi oleh pasokan India yang terkoreksi 3% secara mingguan. Stok batubara termal di 21 pelabuhan utama India turun pada 22 Juli 2023, ungkap data CoalMint. Stok batubara termal di pelabuhan India mencapai 15,10 juta ton di minggu ke-29 dibandingkan 15,63 juta ton di minggu ke-28 pada tahun ini.

Penurunan stok disinyalir sebagai dampak menurunnya impor batubara termal India pada Juni 2023 yang anjlok 24% menjadi 13,95 juta ton. Impor turun tajam hampir 33% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan 20,65 juta ton pada Juni 2022.

Kenaikan harga batu bara juga ditopang oleh melonjaknya harga komoditas energi pada perdagangan kemarin. Minyak, batu bara, dan gas adalah sumber energi yang saling bersaing dalam soal harga.

Harga minyak mentah Brent menguat 1,8% sementara harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) terbang 6,8% ke 32,56 euro per mega-watt hour (MWh). Sejak awal pekan lalu, harga gas alam melonjak 30%.

Lonjakan harga gas salah satunya karena persoalan persediaan. Hal ini disinyalir sebagai dampak dari kekhawatiran perpanjangan pemadaman listrik Norwegia pada bulan Agustus. Selain itu, pasokan angin Jerman diperkirakan turun di tengah potensi kenaikan permintaan.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Sempat Meroket 10%, Harga Batu Bara Amblas Lagi, Ada Apa?

(mza/mza)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts