Menguat 3 Hari Beruntun, Rupiah Cetak Rekor Terkuat 2023

Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah sukses menguat tiga hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (28/4/2024). Rupiah juga sukses mencetak rekor terkuat 2023.

Read More

Melansir data Refinitiv, rupiah menutup perdagangan di Rp 14.665/US$, menguat 0,24% di pasar spot. Rupiah juga sempat menyentuh Rp 14.620/US$, yang menjadi rekor terkuat 2023, memecahkan rekor sebelumnya Rp 14.640/US$ yang dicapai pada 14 April lalu.

Dolar AS yang masih limbung membuat rupiah terus menguat. Indeks dolar AS pada perdagangan Kamis hanya naik 0,04% meski pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat lebih tinggi dari ekspektasi.

Departemen Tenaga Kerja AS kemarin melaporkan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I-2023 tumbuh 2,6% lebih tinggi dari hasil survei Reuters terhadap para ekonom sebesar 2%.

Rilis tersebut tentunya menguatkan ekspektasi bank sentral AS (The Fed) akan kembali menaikkan suku bunga pada pekan depan, tetapi nyatanya dolar AS tidak begitu perkasa merespon hal tersebut.

Isu utang Amerika Serikat menjadi salah satu penekan dolar AS. Data dari Kementerian Keuangan menunjukkan per 31 Maret utang Amerika Serikat menembus US$ 31,45 triliun, menjadi yang terbesar di dunia.

Kementerian Keuangan AS sebelumnya sudah memberikan estimasi jika anggaran akan habis paling cepat pada awal Juni.

Sementara itu Congressional Budget Office (CBO) memprediksi anggaran akan habis sekitar Juli – September.

Jika sampai batas tersebut pagu utang belum dinaikkan, maka Amerika Serikat akan mengalami default untuk pertama kali dalam sejarah.

“Kegagalan utang kami akan menghasilkan bencana ekonomi dan keuangan,” kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen kepada anggota Kamar Dagang Metropolitan Sacramento, Selasa (25/4/2023).

“Kegagalan akan menaikkan biaya pinjaman selamanya. Investasi masa depan akan menjadi jauh lebih mahal,” tuturnya, dikutip dari Reuters.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Rupiah Sentuh Rp 15.700/USD, Bisnis Sektor Ini Harus Waspada!

(pap/pap)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts